Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEJUMLAH pejabat Ukraina dan Rusia melakukan pembicaraan tatap muka di Istanbul, Turki. Mereka diawasi langsung oleh petinggi kedua negara melalui video virtual.
Inti pembahasan yakni mencari kesepakatan untuk mengakhiri kontak senjata serta gencatan senjata. Selain itu tidak ada isu yang baru dari perundingan kali ini.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada pejabat yang menyampaikan kabar terbaru mengenai hasilnya.
Terpisah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali kendali Irpin, sebuah kota penting yang terletak di dekat ibu kota, Kyiv. Ukraina mengatakan akan melanjutkan pelaksanaan warga sipil melalui kemanusiaan setelah jeda satu hari karena keamanan masalah.
Pasukan Ukraina merebut kembali pinggiran kota penting Kyiv dan mati-matian memegang kendali atas kota Mariupol yang terkepung.
"Pasukan membebaskan kota pinggiran kota Irpin," kata Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky.
Wartawan AFP menyaksikan penembakan besar-besaran yang berlanjut di daerah itu dan bertemu dengan penduduk yang melarikan diri.
Baca juga: Recep Erdogan Desak Rusia-Ukraina Akhiri Tragedi
"Kami melihat mobil-mobil yang mencoba keluar, mereka dihancurkan oleh tank, dengan orang-orang di dalamnya," kata Roman Molchanov, 55, suaranya pecah karena emosi.
Menanggapi perebutan kembali Irpin oleh Ukraina, pakar Barat pun menyebut itu sebagai kemunduran signifikan bagi pasukan Rusia, yang masih berusaha untuk berkumpul kembali dan setelah upaya pertama yang gagal untuk mengepung ibu kota.
Saat ini sudah lebih dari sebulan sejak tank Presiden Rusia Vladimir Putin meluncur ke Ukraina, yang berharap untuk melumpuhkan atau menggulingkan pemerintah demokratis di Kyiv.
Pertempuran itu telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan memaksa lebih dari 10 juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Perunding Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai pada Selasa, di bawah bayang-bayang tuduhan mengejutkan bahwa delegasi diracuni pada putaran negosiasi sebelumnya.
Oligarki Rusia Roman Abramovich dan negosiator Ukraina dikatakan telah menjadi sasaran awal bulan ini, lapor Wall Street Journal, yang mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Abramovich dan para negosiator dilaporkan mengembangkan gejala termasuk mata merah dan kulit mengelupas, meskipun kemudian mereka sembuh.(OL-4)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Seorang komandan dari kelompok tentara bayaran Rusia, yang kini dikenal sebagai Africa Corps, tewas di Mali setelah serangan pemberontak selama badai pasir.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Seorang pria berusia 40 tahun, yang telah tinggal di Prancis selama 14 tahun, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di apartemennya di pusat kota Paris.
Aplikasi pesan Telegram telah menonaktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia.
Otoritas Moskow menawarkan bonus pendaftaran sebesar 1,9 juta rubel (sekitar US$22,000) untuk penduduk kota yang bergabung dengan militer Rusia.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk perang di Gaza.
Pigai selain menemui anak-anak korban perang juga bertemu dengan otoritas Ukraina seperti Ombudsman Anak dan Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Pemimpin-pemimpin G7 mengeluarkan peringatan keras terhadap Tiongkok, menuding dukungan terhadap industri pertahanan Rusia memungkinkan Moskow melanjutkan perang di Ukraina.
Ukraina menolak usulan perdamaian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa jam setelah ditawarkan, dengan alasan tidak ada 'usulan perdamaian' baru dari Moskow.
Vladimir Putin telah menuntut agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah, menarik pasukan lebih jauh ke dalam negaranya sendir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved