Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ORGANISASI Kerja Sama Islam (OKI) hari ini menyambut baik keputusan KTT Afrika untuk menangguhkan pemberian Israel status anggota pengamat di Uni Afrika. Keputusan ini sejalan dengan posisi historis dari negara-negara Uni Afrika mendukung tujuan Palestina yang berkeadilan.
Hal itu juga disebabkan penolakan terhadap kebijakan pemukiman kolonial, pembersihan etnis, dan apartheid yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, OKI menekankan dalam suatu pernyataan, Senin (7/2), "Israel, kekuatan pendudukan, tidak boleh diberi penghargaan atas pelanggaran beratnya terhadap hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan."
Uni Afrika kemarin menangguhkan status Israel sebagai pengamat dan membentuk komite tujuh negara untuk membuat rekomendasi kepada KTT Afrika berikutnya mengenai masalah ini. Pada Minggu (6/2), para pemimpin Uni Afrika, sepakat menangguhkan debat tentang keputusan kontroversial Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat untuk menerima akreditasi Israel dan menunda pemungutan suara yang berpotensi memecah belah.
Langkah Faki pada Juli lalu menarik protes dari anggota berpengaruh termasuk Afrika Selatan dan Aljazair yang berpendapat bahwa itu bertentangan dengan pernyataan Uni Afrika yang mendukung wilayah Palestina. Kedua negara mendorong agar masalah ini dimasukkan ke dalam agenda KTT.
Baca juga: Pemukim Israel Coba Bakar Rumah Warga Palestina di Hebron
Selama sesi Sabtu, Faki membela akreditasi Israel. Ia mencatat bahwa 44 negara anggota memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Dia juga mengatakan langkah itu sangat selaras dengan dukungan Uni Afrika atas solusi dua negara dan kemerdekaan Palestina.
Namun Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh pada Sabtu menyerukan agar akreditasi Israel dicabut. Ia mengatakan, "Tidak boleh memberi penghargaan untuk rezim apartheid."
Komite enam negara akan mempelajari masalah ini, kata para diplomat kepada AFP, Minggu. Bersama dengan Afrika Selatan dan Aljazair, komite tersebut akan mencakup Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, yang mendukung langkah Faki, serta Kamerun dan Nigeria, kata para diplomat.
Baca juga: Uni Afrika bakal Debat Panas terkait Status Israel
Presiden Senegal Macky Sall, yang akan menjabat sebagai ketua Uni Afrika untuk tahun depan, memuji pendekatan blok tersebut selama konferensi pers, Minggu. Hal itu akan mencegah benua itu dari dilemahkan oleh subjek yang terkait internal. (OL-14)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved