Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Serangan Diduga dari Israel Bakar Pelabuhan Latakia Suriah

Wisnu Arto Subari
28/12/2021 21:20
Serangan Diduga dari Israel Bakar Pelabuhan Latakia Suriah
Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api di pelabuhan Latakia Suriah setelah serangan udara Israel pada 28 Desember 2021.(AFP/SANA.)

SERANGAN udara Israel menghantam pelabuhan Latakia, Suriah, sebelum fajar pada Selasa (28/12). Ini memicu kebakaran sepanjang tepi laut Mediterania dalam serangan kedua di pusat kargo utama, media pemerintah Suriah melaporkan.

Sejak pecahnya perang saudara Suriah pada 2011, Israel secara rutin melakukan serangan udara terhadap tetangganya yang dilanda perselisihan. Sebagian besar serangan itu menargetkan pasukan pemerintah Suriah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.

Namun ini baru kedua kali menghantam pelabuhan Latakia, jantung komunitas minoritas Alawit Presiden Bashar al-Assad. "Sekitar pukul 03.21 pagi, musuh Israel melakukan agresi udara dengan beberapa rudal dari arah Mediterania menargetkan halaman kontainer di pelabuhan Latakia," kata kantor berita negara Suriah SANA mengutip sumber militer.

Serangan itu menyebabkan kerusakan material yang signifikan. Ditanya tentang serangan itu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan, "Kami tidak mengomentari laporan di media asing."

Gambar yang dirilis oleh SANA menunjukkan petugas pemadam kebakaran menyirami air di tumpukan kontainer menyala yang menerangi langit malam. Kantor berita mengatakan kontainer itu membawa oli mesin dan suku cadang untuk mobil dan kendaraan lain.

Namun pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kargo itu berisi senjata dan amunisi. Setelah diledakkan, hasilnya berupa ledakan kuat yang dirasakan di seluruh kota Latakia dan sekitarnya.

Dikatakan tidak jelas senjata itu dari Iran atau pemasok lain. Gubernur Latakia Ismail Hilal mengatakan petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan kobaran api pada tengah hari dan sedang memadamkan bara api, SANA melaporkan.

Baca juga: Tentara Suriah Tewas dalam Serangan Rudal Israel

Ini merupakan kedua kali dalam bulan ini Israel menyerang halaman peti kemas di pelabuhan Latakia. Sekutu utama pemerintah Suriah lain, Rusia, mengoperasikan pangkalan angkatan laut di pelabuhan Tartus, 85 kilometer (53 mil) ke selatan.

Perang bayangan

Sejauh ini, Israel telah menargetkan Suriah hampir 30 kali, menewaskan 130 orang, termasuk lima warga sipil dan 125 pejuang loyalis, menurut angka Observatorium. Pada 7 Desember, mereka melakukan serangan yang menargetkan pengiriman senjata Iran di Latakia sebagai yang pertama di pelabuhan itu sejak dimulainya perang saudara.

Sementara Israel jarang berkomentar tentang serangan individu yang dilakukan terhadap tetangga utaranya, mereka mengakui peningkatan ratusan sejak 2011. Menurut laporan oleh tentara Israel, serangan itu mencapai sekitar 50 target di Suriah pada 2020.

Dalam operasi paling mematikan sejak serangan dimulai, Israel menewaskan 57 tentara pemerintah dan pejuang sekutu di Suriah timur pada Januari tahun ini. Militer Israel telah membela serangan itu sebagai tindakan yang diperlukan untuk mencegah musuh bebuyutannya Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.

Kepala intelijen militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva, menuduh Iran terus mempromosikan subversi dan teror di Timur Tengah. Dalam perang bayangan, Israel telah menargetkan fasilitas militer Iran yang dicurigai di Suriah dan melakukan kampanye sabotase terhadap program nuklir Iran.

Baca juga: Paus Sesalkan Tragedi Besar Yaman dan Suriah Diabaikan

Iran telah menjadi pendukung utama pemerintah Suriah dalam konflik yang telah berlangsung selama satu dekade. Ia membiayai, mempersenjatai, dan memimpin sejumlah kelompok milisi Suriah dan asing yang bertempur bersama angkatan bersenjata reguler, di antaranya kelompok Hizbullah yang kuat di Libanon. Konflik di Suriah telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi damai. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya