Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN Amerika Serikat (AS) Ocugen, Jumat (5/22), mengumumkan mereka telah meminta pihak berwenang untuk mengotorisasi penggunaan darurat vaksin covid-19 Covaxin, yang dikembangkan di India, untuk anak usia 2 hingga 18 tahun.
Data Ocugen, yang dikumpulkan dari uji klinis yang dilakukan di luar AS dengan hanya sekelompok kecil anak-anak, mungkin tidak cukup bagi Food and Drug Administration (FDA) untuk mengabulkan permintaan tersebut.
Covaxin, yang dikembangkan di India oleh mitra Ocugen, Bharat Biotech, memperoleh persetujuan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/11). Puluhan juta dosis telah diberikan kepada orang dewasa di luar AS, terutama di India.
Baca juga: Pfizer Sebut Pil Covid-19 89% Efektif Cegah Gejala Parah
Vaksin tersebut menggunakan teknologi virus yang tidak aktif, yang umum ditemukan pada vaksin anak lainnya, termasuk vaksin polio.
Permintaan persetujuan itu didasarkan pada hasil dari penelitian terhadap 526 anak-anak antara usia 2 dan 18 tahun yang menerima dua dosis Covaxin dengan selang waktu 28 hari.
Temuan itu dibandingkan dengan kelompok 25.800 orang dewasa di India dengan yang ditunjukkan pada orang dewasa yang lebih tua dari 18 tahun, menurut perusahaan itu.
Dalam siaran pers, Co-founder Ocugen Shankar Musunuri menyebut langkah itu sebagai langkah signifikan menuju harapan untuk membuat kandidat vaksin mereka tersedia di sana.
Dalam uji klinis dengan 526 anak, tidak ada efek samping serius atau rawat inap yang diamati, tetapi ukuran sampel penelitian mungkin tidak cukup besar untuk mendeteksi efek samping yang jarang terjadi.
FDA meminta Pfizer dan Moderna, yang vaksin covid-19-nya telah disahkan di AS, untuk melakukan uji coba dengan ribuan anak agar memiliki wawasan yang lebih baik tentang efek samping apa pun.
Suntikan Pfizer adalah satu-satunya yang disetujui di AS untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun. Dan, otoritas kesehatan membuka jalan pekan ini bagi anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun untuk menerima vaksin tersebut. (AFP/OL-1)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved