Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EFEKTIVITAS vaksin covid-19 Pfizer dan Moderna yang mencapai 91% kini menurun menjadi 66% seiring munculnya varian Delta. Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang digelar di Amerika Serikat (AS) terhadap para pekerja kesehatan yang dirilis pada Selasa (24/8).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) terus mengawasi performa kedua vaksin itu sejak memberikan izin penggunaannya kepada tenaga kesehatan dan pekerja lini depan lainnya.
Ribuan pekerja di enam negara bagian AS diuji setiap pekan dan setiap menunjukkan gejala covid-19 sehingga peneliti bisa memperkirakan efikasi vaksin terhadap covid-19 bergejala dan tidak bergejala.
Baca juga: Orang Terinfeksi Varian Delta Miliki Muatan Virus 300 Kali Lebih Tinggi
Dengan melihat tingkat infeksi di antara orang yang sudah dan belum divaksin, efektivitas vaksin ditetapkan sebesar 91% pada penelitian periode 14 Desember 2020 hingga 10 April 2021.
Namun, beberapa pekan menjelang 14 Agustus, ketika covid-19 varian Delta mulai merajalela, efektivitas vaksin pun turun menjadi hanya 66%.
Peneliti menggarisbawahi sejumlah penyebab terjadi hal itu, termasuk menurunnya perlindungan vaksin seiring berjalannya waktu serta efekivitas 66% itu dicatat dalam penelitian berdurasi pendek.
"Meski penemuan ini menunjukkan adanya penurunan efektivitas vaksin covid-19 dalam mencegah infeksi, menurunkan risiko infeksi setelah divaksin tetap menunjukkan pentingnya vaksinasi covid-19," ungkap para peneliti.
Sejumlah penelitian lain juga menunjukkan penurunan efikasi vaksin covid-19 terhadap varian Delta.
Meski begitu, perlindungan vaksin terhadap kemungkinan gejala yang parah tetap stabil, di angka 90%
Peneliatian lainnya di Los Angeles, yang digelar antara 1 Mei dan 25 Juli, menunjukkan mereka yang tidak divaksin lebih berisiko 29% untuk dirawat di rumah sakit karena covid-19 ketimbang mereka yang telah divaksin.
Varian Delta menjadi jenis covid-19 yang dominan di AS mulai awal Juli lalu. (AFP/OL-1)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved