Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pawai Kaum Yahudi Sayap Kanan di Jerusalem Uji Pemerintah Baru Israel

Mediaindonesia.com
15/6/2021 21:57
Pawai Kaum Yahudi Sayap Kanan di Jerusalem Uji Pemerintah Baru Israel
Pria Palestina menghadapi anggota pasukan keamanan Israel di Kota Tua Yerusalem, Selasa (15/6), menjelang March of the Flags.(AFP/Menahem Kahana.)

POLISI Israel memblokade jalan-jalan di Jerusalem pada Selasa (15/6) ketika kaum ultranasionalis Yahudi bersiap untuk berbaris melalui bagian timur kota yang dicaplok itu. Pawai itu dapat mengobarkan ketegangan di tengah gencatan senjata Gaza yang rapuh dan hanya dua hari setelah pemerintahan baru Israel mulai menjabat.

Unjuk rasa oleh kelompok-kelompok Yahudi sayap kanan di lingkungan Arab telah meningkatkan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir. Itu mendorong intervensi polisi di kompleks masjid Al-Aqsa bulan lalu yang memicu gejolak paling mematikan dari kekerasan Israel-Palestina sejak 2014.

Pawai yang disebut March of the Flags merayakan ulang tahun penyatuan kembali Jerusalem setelah Israel merebut bagian timur kota itu dalam Perang Enam Hari 1967. Demonstrasi itu awalnya dijadwalkan pada awal Mei, tetapi penyelenggara membatalkannya setelah polisi mengalihkan rute untuk menghindari Gerbang Damaskus, pintu masuk utama bagi penduduk Arab di Jerusalem timur.

Pawai baru ditetapkan untuk Kamis lalu tetapi ditunda karena penentangan polisi Israel terhadap rute tersebut dan peringatan dari penguasa Islamis Gaza, Hamas. Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu menunda pawai hingga Selasa, waktu yang dikonfirmasi Senin malam oleh pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennett.

Pemerintah mengatakan penyelenggara telah berkonsultasi dengan polisi tentang rute terbaik untuk pawai.
Direncanakan pawai berhenti di Gerbang Damaskus tetapi tidak memasuki Kota Tua. Pawai mengambil rute lain yang menghindari kawasan muslim sebelum tiba di Tembok Ratapan, tempat suci bagi orang Yahudi.

"Hak untuk berdemonstrasi adalah hak di semua negara demokrasi," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri yang baru dilantik Omer Bar-Lev. "Polisi siap dan kami akan melakukan segala daya kami untuk melestarikan benang koeksistensi yang rumit."

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuknya sebagai provokasi. Aliansi kelompok bersenjata Palestina termasuk Hamas menyerukan hari kemarahan untuk membela Jerusalem.

"Kami memperingatkan dampak berbahaya yang mungkin timbul dari niat kekuatan pendudukan untuk mengizinkan pemukim ekstremis Israel melaksanakan Pawai Bendera di Jerusalem yang diduduki besok," tweet Shtayyeh dalam bahasa Inggris pada Senin (14/6). "Provokasi dan agresi terhadap rakyat kami, Jerusalem, dan kesuciannya yang harus diakhiri."

Pada Selasa sore, gerilyawan di Gaza telah mengirim balon pembakar melintasi perbatasan. Radio publik Israel melaporkan 15 kebakaran di gurun Negev sebagai akibatnya.

Aktivis Jihad Islam Abu Hudhayfa mengatakan balon itu ditujukan untuk memperingatkan pendudukan agar tidak merusak Masjid Al-Aqsha atau meluncurkan pawai menuju Masjid Al-Aqsha.

Perdana menteri Israel yang baru tergolong seorang nasionalis Yahudi tetapi koalisi yang dipimpinnya juga mencakup partai-partai sayap kiri dan tengah dan, untuk pertama kali dalam sejarah negara itu, satu partai Arab. Dukungan empat anggota parlemen dari partai Raam konservatif Islam sangat penting bagi mayoritas tipis yang dimenangkan pemerintah dalam menggulingkan Netanyahu pada Minggu (13/6).

 

Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mendesak semua pihak untuk berperilaku bertanggung jawab untuk menghindari kerusakan gencatan senjata 21 Mei yang diwujudkan dengan susah payah.

"Ketegangan meningkat lagi di Yerusalem pada waktu keamanan politik yang sangat rapuh dan sensitif, ketika PBB & Mesir secara aktif terlibat dalam memperkuat gencatan senjata," kata Wennesland. Ia mendesak semua pihak bertindak secara bertanggung jawab dan menghindari provokasi apa pun.

Kedutaan AS mengatakan kepada stafnya untuk menghindari memasuki Kota Tua di jantung Jerusalem timur karena pawai dan kemungkinan kontrademonstrasi. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya