Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai 'Negara teroris yang kejam' dalam pidato di Ankara, Sabtu (8/5), saat menyinggung bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di Jerusalem.
Pernyataan itu dilansir Erdogan setelah lebih dari 200 orang terluka ketika pasukan antihuru-hara Israel menyerbu warga Palestina yang tengah beribadah di masjid Al-Aqsa, Jumat (7/5).
Insiden itu memuncaki ketegangan yang terjadi di Jerusalem dan Tepi Barat.
Baca juga: Israel Tembakkan Meriam Air ke Arah Demonstan Palestina
"Israel, negara teroris yang kejam itu, menyerang warga muslim di Jerusalem, yang hanya ingin melindungi rumah mereka dan nilai-nilai suci mereka, secara kejam tanpa memperhatikan etika," seru Erdogan.
Serangan di Jerusalem itu, imbuhnya, adalah serangan terhadap semua warga muslim sembari mengatakan melindungi Jerusalem adalah tugas semua warga muslim.
Karenanya, Erdogan mendesak semua negara di dunia, khususnya negara muslim, untuk bereaksi dan meminta PBB menghentikan persekusi di Jerusalem.
Sebelumnya, Sabtu (8/5), Erdogan menggunakan Twitter untuk mengecam aksi kekerasan di Masjid Al-Aqsa.
"Kami mengecam keras serangan biadab terhadap masjid Al-Aqsa, yang sayangnya terjadi setiap bulan Ramadan," cicit Erdogan.
"Kami akan terus mendukung saudara kami, warga Palestina, dalam segala kondisi," tegasnya.
Sebelumnya, Jumat (7/5), Kementerian Luar Negeri Turki meminta pemerintah Israel untuk menghentikan kebijakan agresif dan provokatif mereka terhadap warga Palestina.
Sekitar 300 orang, Sabtu (8/5), menggelar aksi demonstrasi di luar konsulat Israel di Istanbul sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina di Jerusalem. (AFP/OL-1)
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Pelatih Turki Vincenzo Montella mengatakan para pemainnya perlu memanfaatkan kekuatan dukungan suporter saat menghadapi Belanda
PEMIMPIN kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh mengadakan pembicaraan dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk meninjau perkembangan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Demiral mencetak dua gol saat Turki menang 2-1 atas Austria dan memastikan tempat di perempat final untuk menghadapi Belanda.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved