Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AMERIKA Serikat (AS), Minggu (18/4), memperingatkan Moskow tentang konsekuensi jika kritikus Kremlin yang mogok makan Alexei Navalny meninggal di penjara, ketika tim politikus oposisi itu menyerukan aksi protes massal di seluruh Rusia untuk membantu menyelamatkan hidupnya.
Sehari setelah dokter Navalny mengatakan kritikus Vladimir Putin itu bisa meninggal setiap saat, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan Washington telah memperingatkan Kremlin bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban oleh komunitas internasional jika Navalny meninggal.
Prancis, Jerman, dan Uni Eropa, Minggu (19/4), juga turut bersuara atas kondisi Navalny dan menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas situasi tersebut pada Senin (19/4).
Baca juga: Kesehatan Memburuk, Navalny Disebut Bisa 'Meninggal Kapan Saja'
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyebut penahanan Navalny bermotif politik dan mengatakan otoritas Rusia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tokoh oposisi itu.
Pada Minggu (19/4), tim Navalny menyerukan aksi protes besar-besaran di seluruh Rusia pada Rabu (31/4) malam, hanya beberapa jam setelah Putin akan menyampaikan pidato kenegaraannya.
"Sudah waktunya untuk bertindak. Kami berbicara tidak hanya tentang kebebasan Navalny tetapi juga hidupnya," kata tangan kanan Navalny, Leonid Volkov, di Facebook.
Volkov mengatakan aksi protes pada Rabu itu bisa menjadi pertempuran yang menentukan melawan "kejahatan absolut".
Belum ada reaksi langsung dari Kremlin mengenai hal itu. Namun, Duta Besar Rusia di London, Andrei Kelin, mengatakan Navalny tidak akan diizinkan meninggal di penjara.
"Tapi saya dapat mengatakan bahwa Navalny, dia berperilaku seperti penjahat," kata Kelin kepada BBC.
Pihak berwenang telah meningkatkan tekanan pada pendukung Navalny, beberapa bulan terakhir, dengan menahan lebih dari 10.000 pengunjuk rasa pada demonstrasi oposisi pada Januari dan Februari.
Navalny ditangkap pada Januari saat kembali ke Rusia, setelah pulih dari serangan keracunan yang hampir fatal, yang menurutnya diatur oleh Kremlin. Namun, Kremlin membantah tuduhan tersebut.
Dia memulai aksi mogok makan pada 31 Maret untuk menuntut perawatan medis yang tepat untuk sakit punggung dan mati rasa di kaki dan tangannya.
Pada Sabtu (17/4), dokter Navalny mengatakan kesehatannya memburuk dengan cepat dan meminta petugas penjara segera memberi akses kepada mereka. (AFP/OL-1)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Seorang komandan dari kelompok tentara bayaran Rusia, yang kini dikenal sebagai Africa Corps, tewas di Mali setelah serangan pemberontak selama badai pasir.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Seorang pria berusia 40 tahun, yang telah tinggal di Prancis selama 14 tahun, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di apartemennya di pusat kota Paris.
Aplikasi pesan Telegram telah menonaktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia.
Otoritas Moskow menawarkan bonus pendaftaran sebesar 1,9 juta rubel (sekitar US$22,000) untuk penduduk kota yang bergabung dengan militer Rusia.
Pengadilan di Moskow memerintahkan penangkapan in absentia terhadap Yulia Navalnaya, istri dari politisi oposisi Alexey Navalny, dengan tuduhan berpartisipasi dalam organisasi ekstremis.
Majalah Forbes memasukkannya sebagai salah satu orang terkaya di struktur militer Rusia.
Para pendukung Navalny di Rusia, meskipun tanpa harapan untuk perubahan politik, menemukan dukungan bersama dalam menghadapi pemerintahan keras Vladimir Putin.
Yulia Navalnaya meneruskan perjuangan suaminya, Alexei Navalny melawan Putin dengan gerakan Siang Melawan Putin, di mana warga ke TPS memilih kandidat selain Putin.
Leonid Volkov, figur oposisi utama Rusia dan sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, mengalami serangan di luar rumahnya di Lithuania, Selasa (12/3).
Sebanyak 43 negara mendesak penyelidikan internasional atas kematian oposisi Rusia Alexei Navalny.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved