Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Brasil Jair Bolsonaro melancarkan serangan terhadap vaksin covid-19, bahkan menyatakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech bisa mengubah orang menjadi buaya atau wanita berjanggut.
"Dalam kontrak Pfizer sangat jelas: 'kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun'. Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda," kata Bolsonaro, Kamis (17/12).
Pemimpin sayap kanan itu skeptis terhadap virus korona sejak pertama kali muncul akhir tahun lalu. Pekan ini, dia bersikeras tidak akan divaksinasi, bahkan saat meluncurkan program inokulasi massal di negara itu.
Vaksin tersebut telah menjalani tes di Brasil selama berminggu-minggu dan telah digunakan di Amerika Serikat dan Inggris.
"Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara seperti wanita, mereka tidak akan ada hubungannya dengan itu," ujarnya mengacu pada produsen obat tersebut.
Saat meluncurkan kampanye imunisasi pada Rabu, Bolsonaro juga mengatakan itu akan gratis, tetapi tidak wajib. Namun, pada Kamis, Mahkamah Agung memutuskan vaksin itu wajib, meski tidak bisa dipaksakan pada orang.
Baca juga: Presiden: Jangan Takut Divaksinasi, Saya yang Pertama
Brasil telah mencatat lebih dari 7,1 juta kasus dan hampir 185.000 kematian akibat covid-19 di antara 212 juta populasinya.
Bolsonaro mengatakan begitu sebuah vaksin telah disertifikasi oleh badan pengatur di Brasil, Anvisa, itu akan tersedia untuk semua orang yang menginginkannya.
"Tapi saya, saya tidak akan divaksinasi," tambahnya.
"Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk. Tetapi kepada orang-orang dungu, kepada orang-orang bodoh yang mengatakan ini, saya memberi tahu mereka saya sudah tertular virus, saya punya antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?" tuturnya.
Untuk diketahui, Bolsonaro tertular virus pada Juli, tetapi kemudian pulih dalam waktu tiga minggu.(AFP/OL-5)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Pfizer melaporkan penurunan laba yang tajam pada Selasa (1/8) karena pendapatan terkait covid-19 yang jauh lebih rendah akibat prospek penjualan setahun penuh yang dibatasi.
Pfizer mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan biotek Seagen senilai US$43 miliar atau sekitar Rp661 triliun untuk memerangi kanker.
Wiku berharap vaksin Pfizer yang sudah disebar ke berbagai daerah digunakan dengan baik. Supaya masyarakat semakin terlindungi dari penularan covid-19.
Mengingat, sejumlah vaksin covid-19 buatan dalam negeri, seperti Indovac, baru mendapatkan izin penggunaan darurat (UEA) untuk dosis reguler 1 dan 2.
Badan POM telah memberikan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization (EUA)) untuk Nirmatrelvir 150mg/Ritonavir 100mg Tablet Salut Selaput.
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved