Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMIMPIN umat Katolik Paus Fransiskus pada Rabu (19/8) mengatakan bahwa pandemi virus korona (covid-19) telah memperburuk ketidaksetaraan antara kaya dan miskin. Lantas Paus menyerukan vaksin universal yang disediakan untuk semua.
Dikutip AFP, ketika virus terus merenggut nyawa dan mendatangkan malapetaka pada ekonomi di seluruh dunia, Paus dalam beberapa bulan terakhir telah mencoba menggunakan semua kekuatan moralnya untuk menuntut masyarakat pasca-pandemi baru untuk lebih menghormati orang miskin dan lingkungan.
Seruan untuk keadilan sosial adalah tema umum yang digaungkan oleh pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Paus menyaksikan kemiskinan dan krisis ekonomi yang melumpuhkan secara langsung di Argentina.
"Akan menyedihkan jika, untuk vaksin covid-19, prioritas diberikan kepada yang terkaya. Akan menyedihkan jika vaksin ini menjadi milik bangsa ini atau lainnya, daripada universal dan untuk semua," kata paus Fransiskus selama audiensi tradisional Rabu (19/8).
Baca juga : Jerman Bakal Terima Vaksin Covid-19 Awal 2021
Bersamaan dengan penyediaan vaksin, dunia juga harus menyembuhkan virus yang lebih besar, yaitu ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan kesempatan, marginalisasi, dan kurangnya perlindungan bagi kaum lemah.
Adapun, perusahaan farmasi di dunia tengah berlomba untuk menjadi yang pertama meluncurkan vaksin, yang telah menewaskan hampir 775.000 orang di seluruh dunia sejak kemunculannya pada akhir Desember. Beberapa pemerintah telah membuat kesepakatan dengan perusahaan dan berharap mendapatkan pasokan eksklusif vaksin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyerukan akses luas. Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, negara harus mencegah nasionalisme vaksin.(AFP/OL-7)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved