Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MANTAN kapten kapal kargo Boris Prokoshev menyalahkan pemerintah Libanon atas ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut yang terjadi pada Selasa (4/8). Kapalnya MV Rhosus membawa hampir 3.000 ton amonium nitrat yang kemudian ditahan otoritas Beirut.
Dikutip Al Jazeera, Boris mengatakan pihak berwenang Libanon sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh kargo kapal tersebut. Kapal itu seharusnya tidak berada di Libanon sama sekali.
"Pemerintah Libanon yang menyebabkan situasi ini," katanya kepada kantor berita Associated Press dari rumahnya di wilayah Krasnodar Rusia.
Dia menjelaskan ketika berlayar dari pelabuhan Laut Hitam Georgia di Batumi, kapal itu menuju ke pelabuhan Mozambiquan di Beira. Tetapi Rhosus berhenti di Beirut untuk mencoba mendapatkan uang tambahan dengan mengangkut beberapa alat berat.
Baca juga: Macron Usul Perlu Penyelidikan Internasional untuk Ledakan Beirut
Namun, kargo itu terbukti terlalu berat untuk Rhosus dan kru menolak untuk menerimanya. Kemudian, kapal tersebut segera disita oleh pihak berwenang Libanon lantaran gagal membayar biaya pelabuhan. Sejak itu, Rhosus tidak pernah meninggalkan pelabuhan lagi.
"Mereka tahu betul bahwa ada kargo berbahaya di sana," kata Prokoshev.
"Menurut saya, mereka seharusnya membayar (pemilik kapal) untuk membawa kargo berbahaya itu, membuat pusing kepala, keluar dari pelabuhan. Tapi mereka malah menangkap kapal itu," imbuhnya.
Diketahui, otoritas Libanon menyebut amonium nitrat yang disimpan selama 6 tahun dan tidak terurus menyebabkan ledakan itu. Lebih dari 150 korban tewas dan hampir 5.000 korban luka-luka.(Aljazeera/OL-5)
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
MENTERI Luar Negeri Australia Penny Wong membagikan video di media sosial yang memperingatkan warga Australia untuk segera meninggalkan Libanon.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
Pemerintah Inggris menunda keputusan mengenai larangan penjualan senjata ke Israel karena krisis yang meningkat di Libanon.
Fu’ad Shukr, komandan militer Hezbollah yang paling senior, tewas dalam serangan Israel di Libanon selatan, Selasa. Houthis dan Hamas mengutuk serangan tersebut.
PENERBANGAN di bandara Beirut, Libanon, dibatalkan atau ditunda akibat meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok politik bersenjata Hizbullah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved