Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Trump akan Bertemu Netanyahu Bahas Perdamaian Israel-Palestina

Rifaldi Putra Irianto
26/1/2020 13:30
Trump akan Bertemu Netanyahu Bahas Perdamaian Israel-Palestina
Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri)(AFP/Nicholas Kamm)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyambut baik rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal perdamaian antara negaranya dengan Palestina. Dikatakannya, rencana tersebut akan menjadi momen bersejarah sebab kesempatan itu hanya bisa datang sekali bagi kedua negara.

"Peluang seperti ini hanya datang sekali dalam sejarah, tidak dapat dilewatkan. Saya penuh harapan kita berada di ambang momen bersejarah dalam sejarah negara kita," kata Netanyahu dilansir dari AFP, Minggu (26/1).

Pertemuan Netanyahu dan Trump akan dilakukan pada Selasa pekan depan guna membahas rencana perdamaian ini.

Trump pun mengatakan akan merilis rencananya yang lama tertunda sebelum bertemu Netanyahu di Washington.

"Ini rencana hebat, ini rencana yang benar-benar akan berhasil," ucap Trump.

Baca juga:  PBB Tegaskan Permukiman Israel di Palestina Ilegal

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak diundang dalam pertemuan tersebut dan menolak rencana Trump di tengah hubungannya yang tegang atas pengakuan Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tidak terbagi.

"Langkah ini hanya menegaskan kembali penolakan absolut kami atas apa yang telah dilakukan Pemerintah AS, khususnya pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata juru bicara Presiden Palestina dalam sebuah pernyataan.

Palestina melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka dan percaya rencana Trump mengubur solusi dua negara yang selama beberapa dekade menjadi landasan diplomasi Timur Tengah International. Kekuatan dunia pun telah sepakat nasib Yerusalem harus diselesaikan melalui organisasi antara Israel dan Palestina.

Untuk diketahui, Israel telah menduduki Yerusalem Timur dan tepi Barat sejak perang enam hari di tahun 1967. Sekitar lebih dari 600.000 warga Israel kini tinggal di sana, di permukiman yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Rencana perdamaian Trump sejatinya telah dimulai sejak 2017. Dengan proses sebagian besar bersifat rahasia, rencana perdamaian Israel-Palestina ia beri label 'kesepakatan akhir'. Pengumuman rencana perdamaian pun telah berulang kali ditunda menyusul terhambat masalah politik di Israel.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya