Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Indonesia kembali menegaskan sikapnya menolak klaim historis Republik Rakyat Tiongkok atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di perairan Natuna.
Kementerian Luar Negeri RI dalam penyataannya menegaskan, klaim historis Tiongkok dengan alasan nelayan Tiongkok telah lama beraktivitas di perairan Natuna, bersifat unilateral dan tidak memiliki dasar hukum yang diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982.
Penegasan itu dilontarkan Kemenlu terkait penyataan juru bicara Kemenlu Tiongkok soal klaim historis di perairan Natuna pada 31 Desember 2019.
Baca juga : RI Protes Tiongkok Terkait Pelanggaran Zona Hukum Laut di Natuna
"Argumen ini telah dibahas dan dimentahkan oleh Keputusan SCS Tribunal 2016. Indonesia juga menolak istilah “relevant waters” yang diklaim oleh RRT karena istilah ini tidak dikenal dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982," kata Kemenlu dalam pernyataannya Rabu (1/1).
Indonesia pun mendesak Tiongkok untuk menjelaskan dasar hukum dan batas-batas yang jelas perihal klaimnya di ZEEI berdasarkan UNCLOS 1982.
"Berdasarkan UNCLOS 1982 Indonesia tidak memiliki overlapping claim dengan Tiongkok, sehingga berpendapat tidak relevan adanya dialog apa pun tentang delimitasi batas maritim," pungkas Kemenlu. (RO/OL-7)
Para pengurus HAPPI yang baru saja dilantik diharapkanĀ berperan dan ambil bagian dalam kebijakan pembangunan kelautan dan kemaritiman Indonesia.
Pertanian pesisir dan potensi kepariwisataan penting juga untuk dibuatkan format kerja sama blue economy.
Hakeng menyebut latar belakang maritim pada calon pimpinan KPK, diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dengan kunjungan kapal ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan kajian dan pemetaan laut dengan lebih efisien.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti upaya pengembangan budidaya perikanan nasional. Ia berharap langkah itu bisa mendorong sektor perikanan.
Pendekatan melalui cara diplomasi dinilai efektif dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved