Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) berencana mengambil atau mengumpulkan DNA semua migran yang ditahan setelah memasuki negara itu secara ilegal. Hal itu dikatakan pejabat AS, Rabu (2/10) waktu setempat.
Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS sedang mengembangkan rencana untuk mengambil sampel DNA dari masing-masing imigran tidak berdokumen dan menyimpannya dalam database nasional untuk keperluan profil DNA kriminal.
Berbicara kepada wartawan dengan alasan anonimitas, para pejabat DHS mengatakan kebijakan baru itu akan memberikan gambaran yang lebih luas kepada para agen imigrasi dan kontrol perbatasan mengenai situasi migran dan tahanan.
Disimpan di basis data CODIS DNA FBI, data itu juga dapat digunakan oleh pihak lain untuk kepentingan penegakan hukum dan sebagainya.
Baca juga: Trump Mengaku Jadi Korban Kudeta
"Itu akan meningkatkan kemampuan kita untuk lebih jauh mengidentifikasi seseorang yang secara ilegal memasuki negara ini," kata seorang pejabat.
"Data ini akan membantu organisasi lain juga dalam kemampuan identifikasi mereka," imbuhnya.
Para pejabat mengatakan mereka sebenarnya diminta mengambil sampel DNA menurut aturan tentang penanganan orang yang ditangkap dan terpidana. Ketentuan itu dikeluarkan Departemen Kehakiman pada 2006 dan 2010, tetapi belum dilaksanakan.
Mereka mengatakan program pengumpulan DNA masih sedang dikembangkan, dan belum ada tanggal yang ditetapkan untuk mereka implementasi.
Mengumpulkan dan menyimpan DNA orang-orang yang ditahan dan tidak diadili atau dihukum karena kejahatan dapat menuai kritik dari kelompok-kelompok hak sipil.
Awal tahun ini, Patroli Perbatasan AS mulai melakukan tes DNA cepat pada migran yang melintasi perbatasan sebagai unit keluarga untuk menentukan apakah individu tersebut benar-benar terkait dan tidak membuat klaim penipuan.
Program baru ini akan mengumpulkan lebih banyak informasi genetik daripada program sebumnya, dan akan menyimpannya.
"Yang ini pada dasarnya berbeda dari tes DNA cepat," kata seorang pejabat kedua. "Program baru ini akan memuat profil DNA yang lebih lengkap," tandasnya. (VOA/OL-2)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved