Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tiongkok Bantah Tuduhan Trump Sebagai Sumber Pasokan Fentanil

Melalusa Susthira K
04/9/2019 19:00
Tiongkok Bantah Tuduhan Trump Sebagai Sumber Pasokan Fentanil
Narkoba jenis Fentanil(Ist)

TIONGKOK membantah disebut sebagai sumber pasokan narkotika mematikan, fentanil, yang menyebabkan banyak kematian warga negara Amerika Serikat (AS). Hal tersebut dituduhkan oleh Presiden AS Donald Trump pada utas Twitternya beberapa waktu yang lalu.

Dalam konferensi pers yang diadakan Komisi Nasional Pengendalian Narkotika China (National Narcotics Control Commission of China/NNCC), Tiongkok menegaskan mereka tengah melakukan upaya ekstensif untuk mengendalikan opioid sintetis (fentanil). Untuk itu, mereka menolak dijuluki sebagai sumber utama dari pasokan fentanil ke Amerika Serikat (AS).

“Apa yang dikatakan Trump sepenuhnya tidak berdasar dan tidak benar,“ ujar Wakil Kepala Komisi Narkotika Nasional Tiongkok Liu Yuejin kepada wartawan, Selasa (3/9).

Bulan Mei lalu, Pemerintah Tiongkok mengumumkan akan menambahkan seluruh golongan zat yang berkaitan atau mengandung fentanil dalam daftar obat-obatan yang terkontrol oleh pemerintah.

Liu mengatakan, tidak ada kasus penyelundupan fentanil yang ditemukan antara AS dan Tiongkok semenjak langkah-langkah tersebut diterapkan. Ia juga menengarai ada beberapa pejabat AS yang menyesatkan publik, atas bantuan yang diberikan Tiongkok dalam membantu AS menghadapi krisi opioid.

Baca juga: Trump Klaim Bisa Hentikan Bisnis AS di Tiongkok

Menurut Liu, pemerintah Tiongkok dan AS bekerja sama dalam menangani kejahatan narkotika. Kerja sama fentanil, sambungnya, tidak berpengaruh terhadap negosiasi perdagangan antara kedua negara yang tengah berlangsung.

Berkebalikan dengan hal tersebut, pejabat penegak hukum di Virginia AS mengeluarkan pernyataan Tiongkok terkait kasus penyitaan fentanil murah yang dapat membunuh sekitar 14 juta orang.

Salah satu dari 39 orang yang didakwa rantai narkotika antarnegara memesan fentanil dari vendor penyuplai di Shanghai, Tiongkok.

“Fentanil ilegal yang masuk, sebagian besar berasal dari Tiongkok dan banyak yang masuk melalui paket,” ujar Jaksa Amerika untuk Distrik Timur Virginia saat konferensi pers.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengecam Tiongkok melalui laman akun Twitternya “Cari dan tolak semua pengiriman fentanil dari Tiongkok (atau dari mana pun!),” pada (23/8).

Tak berselang beberapa lama, Trump lalu kembali mengeluarkan pernyataan di Twitternya, “Presiden Xi mengatakan fentanil akan berhenti memakan korban, ternyata tidak!,” tulis Trump menambahkan utas sebelumnya.

Komplain Trump atas dugaan tidak berasalan pada Tiongkok ditulisnya bulan lalu lewat empat utas akun Twitternya. Trump menuduh Tiongkok mencuri kekayaan intelektual AS dan memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk segera mulai mencari alternatif ke Tiongkok.

Masalah ini mencuat di tengah perang dagang yang sedang berlangsung antarkedua negara tersebut. Trump menggunakan kegagalan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam menepati janjinya guna memaksakan tarif lebih lanjut kepada Tiongkok.

Fentanil kerap masuk ke AS melalui jalur pengiriman paket atau melintasi perbatasan Meksiko. Fentanil diyakini lebih kuat 60 kali lipat dan mematikan daripada heroin. DPuluhan ribu kematian di AS disebabkan karena fentanil setiap tahunnya. (ABC/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya