Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Greenland tak Bisa Dibeli, Trump Batalkan Kunjungan ke Denmark

Tesa Oktiana Surbakti
21/8/2019 19:15
Greenland tak Bisa Dibeli, Trump Batalkan Kunjungan ke Denmark
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membatalkan agenda pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Denmark, Mette Frederiksen. Keputusan itu dipengaruhi keenganan otoritas Denmark untuk menjual Greenland ke pemerintah AS.

Trump menekankan besarnya minat pembelian Greenland. Sebuah gagasan yang awalnya dianggap lelucon oleh sebagian kalangan. Akan tetapi, Gedung Putih kemudian menegaskan bahwa rencana Trump memiliki tujuan besar, karena wilayah Greenland tergolong strategis.

Baca juga: Indonesia Ingin ada Kerja Sama Bidang Sains dengan Suriname

"Mengacu pernyataan PM Mette Frederiksen, bahwa pihaknya tidak tertarik untuk membahas pembelian Greendland. Oleh karena itu, saya akan menunda agenda pertemuan kami ke lain waktu," bunyi cuitan Trump melalui akun Twitter.

Seorang juru bicara Gedung Putih membenarkan agenda kunjungan Trump ke Denmark dibatalkan. "Perdana Menteri dapat menghemat banyak biaya dan upaya untuk AS maupun Denmark, dengan bersikap lugas. Saya berterima kasih kepadanya dan berharap pertemuan selanjutnya dapat diatur kembali," lanjut Trump.

The Wall Street Journal yang pertama kali memberitakan minat Trump terhadap wilayah otonomi Denmark, yang sebagian besar tertutup es. Trump dilaporkan sempat meminta nasihat para penasihat, mengenai kemungkinan AS untuk membeli wilayah tersebut. Sang presiden, seorang mantan raja properti, ingin mengetahui sumber daya alam dan relevansi geopolitik di Greenland.

Pada Minggu lalu, Trump mengonfirmasi dirinya tertarik untuk membeli wilayah Greenland. Namun, dia menyebut rencana itu bukan prioritas pemerintahannya. Pun, agenda kunjungan Denmark dikatakannya tidak terkait alasan tersebut. "Hal ini masih dibahas. Begitu konsepnya muncul, saya katakan dengan yakin. Secara strategis, rencana ini sangat menarik. Tetapi kami harus berbicara lagi dengan Denmark," pungkas Trump.

Ketika disinggung apakah pihaknya mempertimbangkan pengembangan sektor perdagangan di Greenland, Trump merespons bahwa banyak hal yang bisa dilakukan. "Pada dasarnya, ini adalah kesepakatan kepemilikan lahan yang besar," imbuh dia.

Keesokan harinya, Trump melemparkan janji dengan nada bercanda. Dirinya tidak akan membangun salah satu hotel yang menjadi kerajaan bisnis di Greenland. Dalam akun Twitternya, Trump mengunggah meme dengan gambaran Trump International Hotel Las Vegas, yang menjulang di atas permukiman sederhana. Lokasinya di sepanjang pantai berbatu.

"Saya berjanji tidak akan melakukan hal ini di Greenland," cuitnya. Meme tersebut pertama kali muncul di Twitter pada Kamis lalu, dengan tulisan "Greenland pada 10 tahun mendatang".

Baca juga: Pencak Silat Diminati Pemerintah Suriname

Denmark menjajah pulau seluas 772 ribu mil persegi pada abad ke-18. Wilayah itu menjadi rumah bagi 57 ribu orang, yang mayoritas adalah komunitas adat Inuit. Kementerian Luar Negeri Greenland, menekankan pihaknya terbuka untuk pembicaraan bisnis. Namun, tidak berniat menjual wilayah Greenland.

"Greenland kaya akan sumber daya berharga seperti mineral, air dan es paling murni, stok ikan, makanan laut dan energi terbarukan. Wilayah ini merupakan daerah baru untuk wisata petualangan. Kami terbuka untuk (pembicaraan) bisnis, bukan terkait penjualan," bunyi cuitan kementerian. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya