Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RIBUAN orang Sudan berunjuk rasa di ibu kota Khartoum dan kota-kota lain untuk memperingati 40 hari pembubaran yang berujung maut di luar markas tentara yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Bertajuk First Justice, unjuk rasa pada Sabtu (13/7) waktu setempat itu diinisiasi oleh Asosiasi Profesional Sudan (SPA). Mereka telah menjadi ujung tombak protes sejak Desember yang menyebabkan pemecatan pemimpin Sudan, Omar al-Bashir oleh militer pada bulan April.
Kerumunan demonstran berbaris melewati jalan-jalan utama kota pantai Laut Merah di Port Sudan dan kota-kota pusat Madani dan Al-Obeid sembari meneriakkan 'darah dibayar darah, kami tidak akan menerima kompensasi' menurut seorang saksi mata.
Banyak juga pengunjuk rasa yang membawa spanduk bertuliskan Justice for Martyrs, sementara yang lain memegang foto-foto para demonstran yang terbunuh dalam serangan oleh kelompok bersenjata itu.
Penyelenggara unjuk rasa mengatakan bahwa pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 128 orang selama pembubaran dan penumpasan berikutnya.
Namun, pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas hanya berjumlah 61, termasuk 3 dari pasukan keamanan.
Para pengunjuk rasa berharap bahwa sejumlah besar orang ikut serta dalam pawai yang mirip dengan demonstrasi besar-besaran pada 30 Juni ketika puluhan ribu orang membanjiri jalan-jalan dalam pertunjukan terbesar dalam pemberontakan.
Kecurigaan
Demonstrasi ini juga memberi tekanan pada Dewan Militer Transisi (TMC) yang berkuasa karena diperkirakan akan bertemu dengan perwakilan dari aliansi Kebebasan dan Perubahan, yakni persatuan lain dari kelompok-kelompok yang memprotes dan menandatangani perjanjian pembagian kekuasaan. Utusan Uni Afrika Mohammed el-Hassan Labat mengatakan pertemuan akan berlangsung pada Sabtu malam.
Sementara itu, upacara penandatanganan diperkirakan akan berlangsung awal pekan ini meskipun beberapa penundaan telah diumumkan. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa kedua pihak mungkin masih terbagi atas rincian perjanjian.
"Dengan tidak adanya kepercayaan antara Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC) dan TMC, mereka berusaha mengubah perjanjian politik menjadi perjanjian kontraktual yang sangat sulit karena setiap kali Anda melakukan itu, Anda berisiko mengambilnya. Terlalu longgar atau terlalu kaku untuk mengakomodasi perubahan apa pun," kata Walid Madibu, pendiri Forum Kebijakan Sudan kepada Al Jazeera.
"Mereka ialah tiga pilar utama perselisihan di sini. Pertama, FFC menegaskan bahwa para penyelidik tidak bisa menjadi pelaku kekerasan pada 3 Juni. Mereka ingin sebuah ultimatum mengenai jumlah hari yang harus diambil kedua kelompok untuk menunjuk badan legislatif."
Kesepakatan itu mencakup Dewan Berdaulat bersama yang diatur untuk memerintah selama kurang lebih tiga tahun sampai pemilihan diadakan bersama dengan deklarasi konstitusional, menurut salinan kesepakatan yang diperoleh oleh kantor berita Associated Press.
Seorang pemimpin militer nantinya akan memimpin dewan yang beranggotakan 11 orang selama 21 bulan pertama diikuti oleh pemimpin sipil untuk 18 tahun berikutnya. (AFP/X-11)
Acara peringatan digelar dengan menyelenggarakan kegiatan sosial.
Indonesia memiliki banyak anak yang berprestasi di kancah Internasional. Ke-5 anak ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di mancanegara.
Industri fesyen Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Polri mengungkap alasan sindikat penipuan online berkedok lowongan kerja (loker) paruh waktu jaringan internasional menyasar operasi di empat negara termasuk Indnoesia.
Adanya lembaga sistem penjaminan mutu (SPM) maupun pembentukan Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) yang merupakan bagian dari penjaminan mutu pendidikan.
Meski berstatus bandara internasional, Syamsudin Noor belum memiliki rute penerbangan langsung ke luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved