Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Rusia Mulai Bebaskan 100 Paus Beluga dan Orca

Mediaindonesia
22/6/2019 08:20
 Rusia Mulai Bebaskan 100 Paus Beluga dan Orca
Paus Beluga(AFP)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin pada Kamis (20/6) mengawasi pelepasan delapan paus beluga dan paus pembunuh (orca).

Ini menjadi awal dari rencana pelepasan 100 paus yang selama ini disimpan di kandang sempit yang disebut sebagian laporan pers sebagai 'penjara paus' di Rusia bagian timur.

Pembebasan delapas paus beluga dan paus pembunuh (orca) itu terjadi setelah sejumlah lembaga internasional, para ilmuwan, dan selebritas memprotes besar-besaran atas penahanan hampir 100 mamalia laut tersebut sejak musim panas lalu.

Sebuah perusahaan komersial berencana mengirimkan paus-paus itu ke berbagai akuarium di dunia, khususnya ke Tiongkok tempat industri akuarium besar ini berkembang pesat.

Sebelumnya ada perdebatan mengenai pelepasan paus tersebut, apakah akan secara langsung dari kandangnya di pelabuhan Nakhodka atau, mengembalikannya ke Laut Okhotsk tempat mereka dahulu ditangkap, lebih dari 1.300 kilometer ke utara. Pilihan pertama dipilih karena pilihan terakhir tentunya akan menghabiskan biaya lebih besar.

Dalam proses pelepasan tersebut, dua paus pembunuh dan enam beluga dibawa ke Kepulauan Shantar untuk akhirnya dibebaskan. Televisi Rusia merekam proses pelepasan sejak paus dimuat ke sebuah truk dengan derek pada pagi hari Kamis (20/6). Sebagian paus melakukan perjalanan dengan perahu menyusuri Sungai Amur.

Selama ini Putin ikut ambil bagian dalam penandaan paus beluga yang terancam punah untuk membantu penelitian konservasi. Apalagi nilai komersial beluga ini sangat tinggi.

"Paus pembunuh saja, yang saya tahu, bernilai sekitar US$100 juta. Itu jumlah uang yang besar," kata Putin.

Wakil Perdana Menteri Alexei Gordeyev mengatakan kepada Putin secara langsung bahwa pemerintah akan mengubah hukum untuk melarang perburuan paus. Keputusan melepaskan mamalia tersebut ke habitat asli mereka merupakan keputusan yang tepat diambil atas rekomendasi para ilmuwan. "Butuh waktu empat bulan untuk melepaskan semua paus dalam kelompok yang mereka tinggali," lata Gordeyev.

Pendidikan dan hiburan

Pelestari alam Amerika Jean-Michel Cousteau dan Charles Vinick banyak berperan dalam proses pelepasan para paus itu. Cousteau merupakan putra penjelajah laut terkenal Jacques Cousteau. Dia adalah pendiri Ocean Futures Society, dan Charles Vinick ialah kepala Suaka Paus.

Cousteau berharap dolphinariums atau akuarium yang mempertunjukkan paus tidak lagi menggunakan hewan hidup, dan hanya menggunakan film tiga dimensi untuk tujuan pendidikan dan hiburan.

'Penjara paus' menunjukkan betapa kurangnya peraturan di Rusia terhadap penangkapan hewan besar tersebut. Banyak perusahaan menggunakan izin penangkapan untuk tujuan pendidikan, tetapi ternyata di lapangan berubah menjadi ajang jual beli paus di banyak kota di dunia, khususnya di Tiongkok. (AFP/VOA/*/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya