Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SENATOR Partai Republik dan Partai Demokrat kecewa dengan kegagalan pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam memberikan informasi lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Mereka mendesak Presiden AS Donald Trump agar segera mengambil tindakan yang lebih signifikan.
Pada Senin (4/3) malam waktu setempat, pejabat Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan berupaya memberikan penjelasan kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, dalam sebuah pertemuan tertutup. Anggota parlemen mengungkapkan mereka tidak mendapatkan hal baru.
"Ini benar-benar membuang waktu. Padahal banyak hal yang mereka ketahui," tukas Senator Partai Republik Lindsey Graham kepada wartawan usai pertemuan.
Graham menekankan pemerintahan Trump harus melakukan tindak lanjut, namun enggan menjelaskan langkah yang dimaksud.
"Pertemuan ini tidak terlalu membantu. Kami merasa frustasi karena hanya ada sedikit kemajuan," imbuh Senator Partai Republik Mitt Romney.
Baca juga: Jenazah Khashoggi Dimusnahkan di Oven Rumah Konsulat Saudi
Anggota Komite Demokrat Bob Menendez menggarisbawahi urgensi pemberlakuan sanksi baru. Hal itu bisa diwujudkan melalui regulasi yang tengah digodok Senat AS.
"Saya pikir Senat harus bertindak, kecuali mengganggap kasus kematian seorang jurnalis warga AS, sebagai tindakan yang diterima lebih luas. Tapi saya tidak bisa menerimanya," kata Menendez.
Pemerintahan Trump melewatkan tenggat waktu pelaporan pihak yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi kepada Kongres AS. Batas waktu yang ditetapkan ialah Februari lalu.
Di Arab Saudi, 11 tersangka telah didakwa terkait kasus pembunuhan tersebut. Pejabat setempat menepis tudingan keterlibatan Putra Mahkota Kerajaan Saudi, Muhammad bin Salman (MBS).
Laporan itu diperlukan setelah regulator menggulirkan syarat terhadap Undang-Undang Hak Asasi Manusia Global Magnitsky 2016, yakni penyelidikan administrasi Trump.
"Senat harus bertindak. Jika tidak, Global Magnitsky tidak akan memiliki konsekuensi. Pemerintah apapun, mau yang sekarang atau yang lain, dapat mengabaikannya," ucap Manendez.
Khashoggi, kolumnis Washington Post yang kerap mengkritik pemerintahan Riyadh, dinyatakan tewas saat mengunjungi Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018.
Kasus kematiannya memicu keresahan Washington terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi, berikut korban sipil yang ditimbulkan dalam Perang Yaman, saat koalisi pimpinan Saudi melawan pemberontah Houthi dengan dukungan Iran.
Bulan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang dipimpin Partai Demokrat, menyetujui resolusi berakhirnya dukungan AS terhadap koalisi pimpinan Saudi dalam Perang Yaman.(Channelnewsasia/OL-2)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved