Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Trump Tidak Ingin Bertemu Xi Sampai Batas Waktu Gencatan Senjata

Tesa Oktiana Surbakti
08/2/2019 17:18
Trump Tidak Ingin Bertemu Xi Sampai Batas Waktu Gencatan Senjata
(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya tidak ingin bertemu dengan mitranya, Presiden Tiongkok Xi Jinping, sampai batas waktu gencatan senjata berakhir pada 1 Maret. Kedua negara adidaya masih berkutat melakukan negosiasi perang dagang.

"Belum," ucap Trump singkat di Gedung Putih, saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait pertemuannya dengan Xi yang dijadwalkan bulan depan.

Baca juga: Parlemen Australia Terkena Serangan Siber

Disinggung apakah pertemuan terjadi pada 1 Maret, Trump pun kembali merespons dengan singkat. "Tidak," tukasnya.

Sebelumnya, Trump mengungkapkan resolusi akhir dari konflik perdagangan, bergantung pada pertemuan kedua pemimpin negara tersebut. Dia sempat memberi sinyal pertemuan diadakan dalam waktu dekat. Bahkan, muncul spekulasi bahwa Trump akan bertemu dengan Xi, setelah dia menghadiri pertemuan puncak putaran kedua dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada akhir Februari.

Dalam perang dagang yang berlangsung sejak tahun lalu, AS mengancam akan menggandakan tarif pada komoditas Tiongkok per Maret 2019. Langkah itu diambil apabila tidak ada kesepakatan mengenai langkah reformasi praktik perdagangan Tiongkok yang dinilai AS tidak adil.

Kepada Fox Business, ekonom terkemuka dari Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan sejauh ini Trump optimistis terhadap prospek kesepakatan, meski ada jurang besar yang memisahkan kedua belah pihak. Pernyataan Kudlow direspons indeks saham Down Jones Industrial Average dengan penurunan 300 poin.

Baca juga: Kakak Raja Thailand Calonkan Diri Jadi Perdana Menteri

Pekan lalu, Trump dan pejabat Tiongkok menyatakan optimisme dalam pembicaraan putaran kedua di Washington. Khususnya mengenai peluang tawar menawar, yang diikuti rilis beberapa rincian kemajuan pembicaraan bilateral. Kedua belah pihak memiliki waktu tiga minggu, sebelum tarif bea masuk AS terhadap komoditas Tiongkok melonjak tajam. Kalangan ekonom memandang penaikan tarif tersebut semakin melemahkan ekonomi global.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, akan mendatangi Tiongkok pekan depan, guna melanjutkan perundingan perdagangan putaran ketiga. AS menuntut perubahan besar pada kebijakan industri Tiongkok, yang dinilai melakukan pencurian kekayaan intelektual AS dan distorsi pasar secara masif melalui subsidi serta langkah lainnya.(AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya