Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAKIT perut dan masalah pencernaan setelah makan kadang-kadang dapat menjadi tanda dari beberapa kondisi yang berbeda, seperti keracunan makanan, sindrom iritasi usus (IBS), atau penyakit radang usus (IBD), seperti Crohn's atau kolitis ulserativa. Bagaimana kita bisa membedakan di antara ketiganya?
Keracunan makanan umumnya terjadi setelah mengonsumsi makanan yang tidak bersih dan dapat menimbulkan gejala seperti sakit perut, diare, atau perubahan dalam pola buang air besar. Gejala ini sering kali bersifat sementara dan tidak memerlukan perawatan medis khusus.
Di sisi lain, sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah kondisi ketika sistem pencernaan menjadi terlalu sensitif terhadap stimulus tertentu, seperti makanan atau stres, yang bisa menyebabkan diare, sembelit, kembung, dan nyeri perut.
Baca juga : Ini yang Dimaksud dengan IBS pada Anak dan Cara Meredakannya
Menurut Eric Wee, seorang konsultan gastroenterologi di Nobel Gastroenterology Centre, Mount Elizabeth Novena Hospital, "IBS ditandai dengan nyeri perut setelah makan dan sering kali disertai dengan diare, sembelit, atau perubahan dalam bentuk tinja."
Penyakit radang usus (IBD), seperti Crohn's atau kolitis ulserativa, adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Gejalanya mirip dengan IBS, tetapi sering lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti peningkatan risiko kanker usus besar.
Sulaiman Bin Yusof, ahli bedah kolorektal dan umum di Colorectal Clinic Associates, menjelaskan, "Pada penyakit Crohn, berbagai bagian saluran pencernaan dari mulut hingga anus dapat terpengaruh, dengan daerah peradangan yang muncul sebagai bercak yang bersisian dengan jaringan sehat."
Baca juga : Puluhan Warga di Labuhanbatu Diduga Keracunan usai Santap Nasi Bungkus
Membedakan antara keracunan makanan, IBS, atau IBD bisa sulit karena gejalanya sering kali mirip.
Jika Anda mengalami nyeri perut atau masalah pencernaan yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai dengan gejala seperti perubahan frekuensi buang air besar atau perubahan bentuk tinja, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan profesional medis.
Tes medis seperti kolonoskopi, pemindaian, atau tes tinja dapat membantu membedakan antara IBS dan IBD. Biopsi sering diperlukan untuk diagnosis IBD, sementara pada IBS tidak ditemukan tanda-tanda peradangan yang jelas.
Baca juga : Kenaikan Kelas Jadi Musibah, 99 Orang di Bandung Barat Keracunan Makanan
IBD, seperti Crohn's atau kolitis ulserativa, memerlukan pengelolaan medis yang intensif untuk mengendalikan peradangan dan mencegah komplikasi jangka panjang seperti kanker usus besar.
Pengobatan untuk IBS fokus pada meredakan gejala dengan cara seperti penggunaan probiotik, terapi perilaku kognitif, atau obat antikram.
Melvin Look, direktur PanAsia Surgery di Mount Elizabeth Hospital, menekankan, "Pengelolaan diet juga dapat membantu dalam mengurangi gejala IBD."
Kesimpulannya, memahami perbedaan antara keracunan makanan, IBS, dan IBD penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. (Z-1)
Total ada 26 warga yang mengalami keluhan seperti mual, muntah, diare dan pusing
Sebanyak 66 orang siswa dan siswi SMA Negeri 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat keracunan seusai menyantap nasi kotak saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Lebih dari 300 karyawan pabrik tekstil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, PT Seijin, diduga keracunan makanan usai makan siang di kantin pabrik kemarin, (16/7).
Kepolisian dan Dinas kesehatan Pati mengusut kasus keracunan terhadap ratusan buruh pabrik garmen.
RATUSAN karyawan pabrik garmen PT Seijin, Pati, Jawa Tengah, keracunan massal, Selasa Sore (16/7) usai makan siang di kantin pabrik.
Pihak berwenang mengatakan kimchi yang tercemar itu merupakan bagian dari makanan yang dibagikan di sekolah di kota tersebut.
IBS (Irritable Bowel Syndrome) merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan sakit perut, diare, sembelit hingga perut kembung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved