Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PELAKSANAAN Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menggunakan jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) pada tahun ini berhasil membuat banyak calon mahasiswa memilih jurusan vokasi.
Bahkan, program studi (prodi) paling ketat dalam pelaksanaan SNBT seluruhnya diisi oleh pilihan vokasi baik itu D4 maupun D3. Hal ini juga didukung oleh peraturan baru dalam pelaksanaan SNBT bahwa calon mahasiswa boleh memilih empat prodi maksimal tapi pilihan ketiga dan keempat harus dari vokasi.
Pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku, Ina Liem, mengatakan bahwa hal ini tentu menggembirakan. Saat ini para peserta didik sudah mulai sadar pentingnya kemampuan dibandingkan sekadar ijazah.
Baca juga : 231 Ribu Lulus SNBT dari 785 Ribu Peserta
"Saya senang sebetulnya ada peningkatan peminat pendidikan vokasi, bahkan yang nilai SNBT tinggi juga mulai melirik vokasi. Ini menunjukkan makin banyak orang mengejar skills, bukan sekadar ijazah dan ini sejalan dengan demand di industri,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa (18/6).
Kendati demikian, meskipun prodi vokasi mulai dilirik, peserta SNBT memilih vokasi di perguruan tinggi negeri (PTN) akademik seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Jakarta dibandingkan PTN vokasi seperti Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, dan lainnya.
Menurut Ina Liem, hal ini terjadi lantaran calon mahasiswa saat ini masih memikirkan gengsi di balik nama besar PTN akademik. "Masih banyak yang mencari gengsi atau nama. Padahal banyak politeknik yang sudah menjalin kerja sama dengan industri dan lulusannya cenderung lebih mudah dan cepat mendapat pekerjaan, tanpa mengandalkan nama besar seperti UI," tegas Ina Liem.
Baca juga : Jumlah Peminat Prodi Vokasi Tahun Ini Mengalami Peningkatan
"Apalagi kalau kita betul-betul menguasai keterampilan tertentu dengan kondisi lapangan kerja yang menurun saat ini. Keterampilan tersebut bisa membuat kita langsung buka usaha sendiri. Contoh membuat tas tenun, budi daya kepiting, layanan perbaikan teknologi, layanan kecantikan, dan sebagainya," sambungnya.
Untuk itu, Ina Liem menyarankan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lain mulai melakukan sosialisasi terkait manfaat pendidikan vokasi bagi masa depan generasi penerus bangsa. "Jadi strategi yang bisa dilakukan ialah sosialisasi masif untuk mengubah mindset khususnya orangtua. Yang membawa kesuksesan zaman orangtua dulu belum tentu masih relevan dengan zaman anak sekarang," tuturnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek Kiki Yuliati sebelumnya mengatakan bahwa dari data SNPMB 2024, pihaknya melihat bahwa pendaftaran mahasiswa di program studi vokasi mulai meningkat sangat tinggi. "Ini menunjukkan bahwa program studi vokasi mulai dikenal oleh para calon mahasiswa dan ketika mereka lebih mengenal program studi vokasi. Mereka mempelajari yang akan mereka dapat melalui program studi pendidikan tinggi vokasi lalu mereka memilih program studi diploma tiga dan diploma empat," kata Kiki.
Pada dasarnya, Kiki menekankan bahwa mahasiswa yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan ialah mahasiswa yang kelak akan bekerja. Mereka akan memilih program studi yang akan memberikan mereka bekal keahlian serta kompetensi yang sungguh-sungguh mereka minati. (Z-2)
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Bagi calon mahasiswa baru UI yang telah mendapatkan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) dapat melakukan pra-registrasi pada laman http://pra-registrasi.ui.ac.id/ pada 14 sampai dengan 23 Juni 2024
Peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun ini mencapai 785 ribu berasal dari lulusan SMA, SMK, dan MA 2022, 2023, dan 2024. Peserta yang dinyatakan lulus mencapai 231.104 orang.
Peningkatan jumlah peminat prodi vokasi menunjukkan bahwa program studi vokasi mulai dikenal oleh para calon mahasiswa.
Kegagalan masuk PTN bukan menjadi penghalang bagi calon mahasiswa baru untuk meraih pendidikan yang unggul.
Dalam empat tahun terakhir, total sudah ada 331.033 lulusan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Misi utamanya, pendidikan vokasi harus berkontribusi terkait perkembangan ekonomi di daerah.
Pendidikan vokasi ternyata belum seiring sejalan dengan pengembangan ekonomi daerah, dan pengembangan ekonomi daerah belum selaras dengan potensi daerah.
DIREKTUR Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan setidaknya terdapat empat permasalahan utama yang menimbulkan anomali hilirisasi di Indonesia.
Persentase penduduk bekerja terhadap angkatan kerja relatih dari tahun 2020 sampai 2023 mengalami peningkatan
Vokasi UI tahun ini mengirimkan 96 mahasiswa ke beberapa perguruan tinggi top dunia melalui program Indonesia International Student Mobility Awards for Vocational Path (IISMA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved