Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SENYAWA Bisphenol a (BPA) pada kemasan plastik, termasuk di air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi hal yang sudah mulai gencar dihindari oleh masyarakat. Namun, ternyata selain BPA, terdapat senyawa lain bernama bromat yang disebut jauh lebih berbahaya dari BPA.
Dokter gizi dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Louisa Ariantje Langi, mengatakan senyawa bromat yang ada dalam air minum dalam kemasan (AMDK) lebih berbahaya dibandingkan BPA. Senyawa bromat lebih berbahaya karena terkandung langsung di dalam air kemasan yang dikonsumsi oleh masyarakat, sedangkan BPA merupakan senyawa yang ada di dalam kemasan pangan.
“Tentu merugikan kesehatan apabila sudah melampaui batas yang diizinkan,” kata Louisa.
Baca juga : Pakar : Belum Ada Bukti Paparan BPA Berbahaya bagi Kesehatan
Dijelaskan Louisa, jika kandungan bromat dikonsumsi melampaui batas yang diizinkan, akan mempengaruhi kesehatan orang tersebut. Secara umum gangguan kesehatan akibat mengonsumsi bromat adalah masalah pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut dan diare.
Selain itu, gangguan lainnya yang lebih berat dapat menimbulkan gangguan ginjal, gangguan sistem saraf, tuli hingga kanker.
Ia menjelaskan dunia kedokteran memiliki keinginan yang kuat agar semua produsen menerapkan etika keamanan pangan. Dalam hal ini, dilakukan melalui penulisan seberapa besar kandungan bromat yang ada dalam tiap produk mereka.
Baca juga : 5 Rekomendasi IDI Terkait Label BPA pada Kemasan Plastik Makanan dan Minuman
Peneliti Pusat Riset Sumberdaya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rizka Maria menambahkan dalam penelitiannya menemukan fakta bromat dapat menimbulkan gangguan sistem saraf pusat.
“Misalnya hilangnya reflek dan kelelahan berlebihan, gangguan darah seperti anemia, mual, muntah, nyeri perut, diare, muntah darah dan pembengkakan paru,” kata Rizka.
Rizka mengungkapkan akumulasi bromat dapat memicu efek karsinogenik yang mulai terasa atau teramati setelah 10 hingga 20 tahun konsumsi. Namun, kondisi tersebut tergantung pada kadar bromat yang ada dan kesehatan seseorang.
(Ant/Z-9)
Proses penggunaan nutri grade pada produk makanan, minuman, hingga pangan olahan sampai di tahap survei untuk melihat lima model.
Pada 2019 lahirlah Biopac sebagai produk kemasan berbasis rumput laut yang dapat digunakan untuk berbelanja, bungkus makanan, dan berbagai kegunaan lainnya.
BAUKSIT adalah salah satu mineral bebatuan yang semakin mendapatkan perhatian karena ternyata memiliki peran yang sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Keunikan tas satu adalah tas yang dibuat dari kemasan camilan biskuit stik Pocky untuk diberikan pada sahabat-sahabatnya.
Dirjen PSLB, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menegaskan, KLHK terus mengupayakan pengurangan sampah plastik.
Dalam tubuh manusia, terdapat proses yang membantu pertumbuhan dan sel-sel di dalam jaringan serta organ tubuh kita. Proses tersebut disebut sebagai anabolisme.
Polychlorinated Biphenyls (PCBs) merupakan senyawa berbahaya yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup, khususnya anak-anak.
EMISI karbon dan polusi plastik yang ada saat ini adalah akibat dari reaksi kimia.
Para orang tua kini tengah dikhawatirkan dengan munculnya senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam obat sediaan cair atau berbentuk sirup.
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved