Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUA hari jelang pelaksanaan ibadah fase puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) pada Sabtu (15/6), sekitar 12% dari 241 ribu jemaah haji Indonesia atau 29 ribu orang masih belum menerima kartu khusus yang menjadi tiket untuk bisa masuk ke Kawasan Armuzna.
Situasi ini mendapat atensi dari Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas. Saat meninjau tenda-tenda CJH Indonesia di Mina, Yaqut bersama anggota Amirul Hajj, Alissa Wahid, membahas khusus masalah ini dengan mashariq (penyedia paket layanan haji yang ditunjuk Arab Saudi).
Menag meminta pihak mashariq agar seluruh smart card sudah terdistribusi kepada jemaah haji Indonesia yang belum menerima paling lambat H-1 jelang pelaksanaan wukuf pada awal puncak haji di Arafah. ”Mengingat hal ini bisa menimbulkan masalah,” kata Menag.
Baca juga : Hukum Murur di Muzdalifah Bagi Jemaah Haji, Apa Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah?
Dalam kesempatan itu, Yaqut mengklarifikasi pemicu belum selesainya kartu yang juga dikenal dengan nama kartu nusuk itu. Pihak mashariq menyebut, hal itu disebabkan adanya sejumlah kendala di balik proses pencetakan kartu nusuk.
"Untuk diketahui, produksi smart card itu dilakukan oleh perusahaan penyedia,” kata perwakilan Mashariq, Amin Indragiri.
Namun, Amin berjanji akan mengupayakan agar seluruh smart card sudah bisa terdistribusi kepada semua CJH Indonesia sebelum pelaksanaan ibadah puncak haji berlangsung.
Baca juga : Mobilitas Tinggi di Armuzna, Jemaah Haji Sebaiknya Bawa Perbekalan Cukup
Sementara itu, anggota Amirul Hajj, Alissa Wahid, menceritakan bahwa belum tuntasnya distribusi kartu nusuk membawa dampak negatif bagi jemaah haji Indonesia, terutama yang belum memilikinya.
Sebab, ternyata kartu nusuk tidak hanya diperlukan saat pelaksanaan ibadah puncak haji di Armuzna melainkan juga saat melaksanakan beribadah di Masjidil Haram. "Banyak jemaah Indonesia yang sempat berurusan dengan pihak keamanan karena saat diminta kartu nusuknya, tapi tak bisa menujukkan. Akibatnya, mereka tak bisa masuk masjid,” katanya.
Karena itu, dia meminta kepada mashariq untuk benar-benar memperhatikan masalah ini.
Baca juga : Proses Keberangkatan Jemaah Haji ke Arafah akan Gunakan Smart Card, Ini Prosedurnya
Seperti diketahui, pada musim haji tahun ini, jemaah haji dari seluruh negara di dunia, termasuk jemaah haji Indonesia, wajib memiliki smart card. Kartu ini jadi tiket masuk menuju Armuzna. Kartu ini merupakan buntut kebijakan Arab Saudi untuk memblokade jemaah tanpa visa haji masuk Makkah maupun Armuzna.
Akibat kebijakan smart card ini, skema pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari hotel menginap ke Armuzna berubah. Akibat perubahan ini, saat hendak naik bus yang mengantar ke Arafah, setiap jemaah akan diperiksa dan di-scan dulu kartunya oleh petugas dari masyariq. Jika lolos, dia bisa masuk bus. Jika tidak, keberangkatannya ditunda sementara.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan skenario jika jemaah belum memperoleh smart hingga pemberangkatan menuju Arafah pada 8 Dzulhijjah atau Jumat (14/6) besok. "Jemaah yang belum dapat smart card, keberangkatannya ditunda sampai dapat kartu. Lalu diikutkan keberangkatan berikutnya. Kemenag RI juga sudah menyiapkan skenario darurat jika kartu tetap tidak jadi. "Insya Allah waktunya masih sangat cukup. Dan semua jemaah akan tetap bisa ke Armuzna," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI Subhan Cholid.
BPKH tengah merancang skema untuk mengurangi proporsi subsidi nilai manfaat dalam BPIH secara gradual.
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
PANITIA Khusus (Pansus) Angket Haji 2024 terus mendorong pimpinan DPR untuk segera merespon pansus agar bisa secepatnya menggelar rapat bersama pemerintah
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci memasuki babak akhir. Ini ditandai dengan dipulangkannya 316 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal embarkasi Kertajati.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
Jemaah haji Jawa Barat yang diberangkatkan tahun ini sebanyak 40.594 orang. Sekitar 20% di antaranya merupakan warga lanjut usia.
PUNCAK haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada 2024 telah tuntas dengan lancar dan sukses.
JEMAAH haji Indonesian mendoakan kemerdekaan Palestina pada perayaan wukuf di Padang Arafah Sabtu 9 Dzulhijjah atau 15 Juni.
Haedar menekankan bahwa kemabruran itu tidak akan datang sendiri, manakala tanpa penghayatan yang berarti.
Hari ini, 9 Zulhijah 2024 atau 15 Juni 2024, jemaah haji dari seluruh dunia termasuk jemaah haji Indonesia sedang melaksanakan prosesi wukuf di Arafah
Puasa Arafah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah, bertepatan dengan Hari Arafah saat ibadah haji berlangsung.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah sudah selesai. Selain jemaah yang mengikuti safari wukuf, semuanya kini sudah berada di Arafah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved