Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PELAKSANAAN puncak ibadah haji di Arab Saudi tinggal menghitung hari. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) terus mematangkan skema operasi pelayanan selama Armuzna.
Kepala Satuan Operasional Armuzna, Harun Ar Rasyid menuturkan pada pelaksanaan ibadah haji kali ini pihaknya membentuk empat satuan tugas (satgas). Mereka adalah Satgas Arafah yang diisi petugas daerah kerja (Daker) Madinah, Satgas Muzdalifah diisi petugas Daker Bandara, Satgas Mina diisi petugas Daker Mekkah dan Satgas Jamarat diisi petugas tambahan.
"Ada empat Satgas yang saat ini kita bentuk Ada Satgas Arafah, ada Satgas Muzdalifah, ada Satgas Mina, dan juga ada satu tambahan yaitu Satgas Jamarat," kata Harun di Makkah, Sabtu (8/6).
Baca juga : Jelang Closing Date Haji, 203.512 Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci
Sejauh ini, Harun terus melakukan pemantauan situasi terkini di Armuzna yang bakal menjadi tempat bagi jemaah haji Indonesia. Setelah itu dia memberikan berbagai sosialisasi kepada petugas terkait hal-hal yang menjadi perhatian saat pelaksanaan puncak ibadah haji.
Di Arafah nanti, Harun menyebut jemaah haji Indonesia akan menempati 73 maktab yang terdiri dari puluhan tenda. Masing-masing maktab akan ditempatkan 1 orang koordinator.
Secara total akan ada 1.169 tenda yang disediakan untuk para jemaah haji dengan 1 orang petugas yang berjaga. Tenda-tenda tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kasur, AC, hingga listrik.
Baca juga : 16 Juni Seluruh Jemaah Haji Harus Tinggalkan Madinah
"Persiapan masih berlangsung dan yang jelas kelihatannya sudah mau selesai," kata Harun.
Nantinya, petugas dari Daker Madinah yang berjaga di Arafah juga akan dibantu petugas dari Daker Bandara, Daker Makkah dan Satgas Jamarat.
Di Muzdalifah, satgas akan melakukan koordinasi untuk pelayanan pengawasan di Maktab. Mereka akan bergerak ke Muzdalifah pada 9 Dzulhijjah sore usai pelaksanaan wukuf di Arafah. Petugas Sektor di maktab akan bertanggungjawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan serta memberikan pelayanan kepada jemaah lansia.
Baca juga : Perbedaan Cuaca, Jemaah Haji Aktif Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
"Sektor Muzdalifah 1-14 melaksanakan tugas koordinasi pengawasan jemaah," kata Harun.
Di Mina, Satgas dari petugas Daker Makkah akan melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Satgas Mina, di Misi Haji, Pos Pengawasan Maktab, Pos Mina dan pos rute Jamarat. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah usai wukuf pada 9 Dzulhijjah sore. "Petugas sektor di Maktab bertanggungjawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan, konsumsi dan layanan lansia," kata Harun.
Harun melanjutkan, saat ini pihak Arab Saudi masih terus melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji yang datang dari berbagai negara.
Baca juga : Jelang Idul Adha, Pasar Hewan Kurban di Arab Saudi Kian Menggeliat
"Pihak Arab Saudi masih harus melakukan pembenahan demi memberikan pelayanan terbaik buat jemaah haji kita. Itu yang kami lihat," kata Harun.
Harun menambahkan dengan adanya pembatasan yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi diharapkan bisa membuat jemaah menjadi lebih nyaman pada pelaksanaan puncak ibadah haji. Mengingat hanya jemaah dengan visa haji dan tasreh yang bisa masuk kawasan Armuzna.
"Oleh karena itu mudah-mudahan dengan adanya pemberlakuan ini, kita berharap bisa lebih nyaman bagi jemaah kita untuk melaksanakan ibadah hajinya," kata Harun. (Z-7)
Kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi terkait dengan meningkatkan fungsi dan peran masjid sebagai pusat kegiatan umat.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
MASIH ada 45 jemaah haji Indonesia yang di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah.
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci memasuki babak akhir. Ini ditandai dengan dipulangkannya 316 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal embarkasi Kertajati.
Ke depan, harus terus dilakukan terobosan-terobosan yang mampu mengatasi persoalan yang masih ditemukan di lapangan.
Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut.
JEMAAH haji yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) SUB 01 mengawali pemulangan gelombang pertama jemaah Indonesia ke Tanah Air, Jumat (21/6) malam waktu Arab Saudi (WAS).
Mina memiliki luas sekitar 650 hektare yang terdiri dari daratan yang luas, lembah, dan pegunungan, serta tinggi dan terjal. Mina hanya mampu menampung sekitar 1,4 juta orang.
PERGERAKAN jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina tahun ini berjalan sukses dan lancar. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berhasil diberangkatkan ke Mina.
Timwas Haji DPR RI akan segera membentuk panitia khusus (Pansus) haji setelah kembali dari Mekkah dan Madinah. Langkah ini diambil setelah ditemukan banyak masalah yang berulang.
FASE puncak haji di Arafah dan Muzdalifah sudah berlangsung. Mini aktivitas jemaah haji terpusat di kawasan Mina untuk mabit (menginap). Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah
PROSES mobilisasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina selesai pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved