Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kementerian Agama (Kemenag) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat yang akan berlangsung pada Senin, 27 Mei 2024.
Kegiatan ini memanfaatkan momen “Rashdul Qiblah” atau “Istiwa’ A‘zham,” ketika posisi matahari tepat di atas Ka'bah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib mengutarakan Hari Sejuta Kiblat bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa siapa saja dapat mengukur arah kiblat, tanpa memerlukan keahlian atau peralatan khusus.
Baca juga : Tentukan Arah Kiblat Berhadiah Rp20 Juta
"Di saat istiwa’ a‘zham, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” kata Adib melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (23/5)
Adib melanjutkan, pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat.
Peristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Ka'bah.
Baca juga : BKM Dorong Masjid Jadi Ruang Aktualisasi Generasi Muda
Menurut Adib, Hari Sejuta Kiblat ini bukan untuk mengubah arah kiblat, terutama bagi masjid yang sudah diukur sebelumnya. Namun, acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa mereka dapat mengukur arah kiblat dengan mudah pada tanggal tersebut.
"Momen istiwa’ a‘zham ini bersifat konfirmatif sehingga jika sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika belum benar atau ada keraguan, ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat,” jelas Adib.
Hari Sejuta Kiblat yang diinisiasi Kemenag melibatkan seluruh aspek masyarakat di Indonesia untuk mengukur arah kiblat secara serentak di tempat masing-masing pada 27 Mei 2024. Kegiatan ini juga menawarkan doorprize dengan total nilai 20 juta rupiah.
Baca juga : Presiden Jokowi Kurban Sapi di 38 Provinsi, Beratnya 900 Kg Hingga 1,2 Ton
Untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat, masyarakat dapat mengikuti syarat dan ketentuan berikut:
1. Mendaftar melalui link: s.id/harisejutakiblat
2. Follow Instagram @bimasislam dan @harisejutakiblat
3. Upload foto saat melakukan pengukuran arah kiblat
4. Tag dan mention akun @harisejutakiblat. (H-2)
Di saat Istiwa’ A‘zam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri.
Peristiwa matahari di atas Kabah atau Rashdul Kiblat atau Istiwa A'zam terjadi pada 27 dan 28 Mei 2024 tepatnya pukul 16.18 WIB atau pukul 17.18 WITA
Nabi Muhammad SAW memimpin para sahabatnya saat salat zuhur, kemudian diturunkan wahyu untuk menghadap ke arah ka'bah.
KEMENTERIAN Agama, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas mencanangkan Hari Sejuta Kiblat yang ditandai dengan khutbah Jumat seragam Rashdatul Kiblat, Jumat (24/5).
Seorang individu yang beragama Islam sebaiknya membacakan doa saat memasuki area pemakaman. Terdapat beberapa doa yang dapat diucapkan.
Kekhawatiran mengenai jarak antara Matahari dan Bumi memang sering muncul dalam diskusi ilmiah dan populer.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) berhasil merekam letusan plasma gelap di matahari.
Mata adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Saat kita melihat matahari atau terpapar cahaya yang sangat terang, sering kali mata kita akan berair.
Sebagai bagian dari misinya, pesawat ruang angkasa tersebut menambang material dari permukaan asteroid, mengemasnya, dan mengembalikannya ke Bumi.
Dalam dunia astronomi, kehadiran komet terang bisa menjadi peristiwa langka yang mempesona dan menginspirasi.
Apa yang terjadi bila bumi berhenti mengitari matahari? Simak penjelasannya berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved