Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masih adanya potensi terkait peningkatan curah hujan secara signifikan dan bencana hidrometeorologi dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.
“Berdasarkan analisis cuaca terkini serta dengan mengamati perkembangan kondisi cuaca dalam sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan,” kata Ketua Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca, BMKG, Ida Pramuwardani kepada Media Indonesia, Jumat (26/4).
Ida menjelaskan kondisi dinamika atmosfer yang menjadi pemicu peningkatan pembentukan awan hujan dan peningkatan curah hujan dalam beberapa hari ke depan di berbagai wilayah Indonesia antara lain aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.
Baca juga : BMKG: Waspadai Ancaman Angin Puting Beliung hingga Akhir Februari
“Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia,” jelasnya.
Kendati demikian, Ida menurunkan bahwa secara umum cuaca sepekan ke depan juga akan cenderung cerah berawan. Namun, lanjut Ida, dengan kombinasi pengaruh berbagai fenomena cuaca tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah.
“Secara umum potensi curah hujan lebat masih ada sampai dengan dasarian 10 hari kedua bulan Mei. Oleh karena itu, kami imbau masyarakat agar tetap mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor meskipun saat sekarang sedang berlangsung masa peralihan dari musim hujan menuju kemarau,” jelasnya.
Baca juga : Hujan Lebat Guyur Indonesia di Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024
Lebih lanjut, Ida menjelaskan saat ini Indonesia sedang berada dalam peralihan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau. Berdasarkan prakiraan musim kemarau tahun 2024, sebagian besar wilayah Indonesia 63,66% akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus, dan sebanyak 77,27% akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli hingga Agustus.
“Meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih berada pada masa peralihan musim, namun tetap waspada terhadap perubahan cuaca signifikan dengan potensi hujan dengan intensitas sedang di beberapa wilayah di indonesia,” ungkapnya.
Ida mengatakan bahwa berdasarkan rekapitulasi bencana akibat cuaca ekstrem yang dihimpun oleh Pusat Meteorologi Publik BMKG dan informasi bencana bersumber dari BNPB, terdapat kejadian banjir/genangan di sejumlah wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca juga : Gelombang Perairan Selatan Kalimantan Capai Empat Meter
“Masih terjadi banjir di wilayah Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dan banjir di Kecamatan Paguyangan dan Kecamatan Bumi ayu, Brebes, Jawa sejak 25 April 2024 kemarin,” tuturnya.
Ida menghimbau agar masyarakat tetap waspada dalam beraktivitas sebab potensi wilayah terdampak akibat hujan lebat kategori waspada masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam 2-3 hari kedepan.
“Hujan lebat juga masih akan masih terjadi di wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Papua,” pungkasnya. (Z-8)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi berawan diprakirakan terjadi di Serang dan Bandung. Kondisi berawan tebal diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.
Petenis asal Ukraina, Anhelina Kalinina, terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade Paris setelah terserang flu akibat cuaca hujan di ibu kota Prancis
Bibit siklon tropis 95W terpantau berada di Samudra Pasifik Timur Filipina dan bergerak ke arah barat hingga barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved