Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Muhammad Hafiz Aini mengatakan, saat ini, kondisi gagal ginjal tertinggi di Indonesia dialami pasien di bawah usia 50 tahun dan harus segera ditangani dokter agar tidak memperparah kondisi ginjal.
"Berdasarkan survei di Indonesia, ternyata nomor satu atau tertinggi kejadian gagal ginjal terjadi pada pasien di bawah 50 tahun, dan bisa kita anggap sebagai pasien usia muda," kata Hafiz, dikutip Jumat (26/4)
Gagal ginjal merupakan kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem ekskresi ginjal dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Baca juga : Nyeri Pinggang Akibat Kanker Ginjal Atau Batu Ginjal Sulit Dibedakan
Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal, dengan kerusakan pada ginjal yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.
"Penyebabnya banyak, bisa karena penyakit dari tubuh (diabetes), gangguan pembuluh darah (hipertensi), kerusakan pada ginjalnya itu sendiri, seperti radang ginjal dan penyakit polikistik yang berhubungan dengan genetik, dan batu ginjal yang menyumbat saluran kemih," kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut, Hafiz mengatakan penyebab utama gagal ginjal yang dialami pasien usia muda (18-45 tahun) saat ini didominasi oleh diabetes, hipertensi, radang ginjal, dan gangguan struktur pada ginjal (kista, dll).
Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Boleh Berolahraga, Asal...
Hal ini dipicu sejumlah faktor, antara lain gaya hidup tidak sehat, obesitas hingga gangguan genetik, sehingga gagal ginjal juga banyak dialami pasien berusia muda.
Namun, sebagian besar pasien dengan masalah ginjal tidak mengalami gejala khusus, sehingga perlu adanya keawasan pasien saat mengalami sejumlah gejala yang merujuk pada kondisi tersebut.
"Gejalanya bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat. Namun, sebagian besar pasien tidak bergejala," kata Hafiz.
Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi
Ada sejumlah tanda yang perlu diwaspadai sebagai kondisi gagal ginjal jika dialami oleh pasien. Antara lain urine berbusa dan berwarna merah, tekanan darah meningkat, mual dan muntah, merasa lemas dan letih, anemia, gangguan penurunan urine, sesak napas, hingga pingsan.
Meski demikian, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar masyarakat tidak mengalami kondisi tersebut. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat dan minum air putih sesuai anjuran dokter.
"Pengobatannya dengan cara pencegahan. Bagaimana kita bisa mencegah ginjal untuk tidak mengalami penurunan fungsi dan jika sudah mengalami penurunan fungsi (kondisinya) tidak semakin parah," kata Hafiz.
Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Rentan Anemia
Dia melanjutkan, "Pertama, jalani gaya hidup sehat. Lalu, hidrasi tubuh yang cukup dengan 2-3 liter air putih sehari (untuk orang dengan kondisi kesehatan normal), diet seimbang dan sehat, mengatur pengobatan faktor risiko, dan deteksi dini."
Jika pasien sudah mengalami penurunan fungsi ginjal, pasien wajib melakukan evaluasi rutin dan pengobatan komplikasi penyakit yang mungkin terjadi.
Meskipun tidak bisa disembuhkan, dengan melakukan evaluasi dan pengobatan, setidaknya kondisi ginjal pasien tidak semakin parah.
Namun, jika kondisi gagal ginjal sudah di tahap akhir (ginjal tidak lagi dapat membuang limbah dengan sendirinya dan ginjal telah gagal berfungsi), pasien perlu melakukan sejumlah terapi untuk menghilangkan limbah dari darah, yakni dengan dialisis hingga transplantasi ginjal.
"Kalau sudah tahap akhir, harus dilakukan terapi yang disebut terapi pengganti ginjal, yaitu hemodialisis, peritoneal dialisis, dan transplantasi ginjal," pungkas Hafiz. (Ant/Z-1)
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Tingginya jumlah anak yang menjalani dialisis atau cuci darah di RSCM disebabkan oleh status rumah sakit tersebut sebagai pusat rujukan
Nam Yoon Su memilih mendonorkan ginjalnya secara sukarela. Ia juga mengambil jeda dari kariernya demi fokus pada operasi dan pemulihan ayahnya.
Gangguan kesehatan terburuk akibat mengonsumsi air dengan kadar bromat tinggi secara terus menerus adalah gangguan ginjal.
Para penderita penyakit ginjal stadium akhir (ESRD), jantung, dan kanker kini memiliki harapan baru. Penelitian teranyar menemukan solusi alami mengatasi peradangan kronis.
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved