Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEPERTI diketahui, kemarau 2023 merupakan kemarau terpanas sepanjang sejarah. Adapun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau 2024 akan mirip seperti tahun lalu yang dihantui kekeringan.
“Musim kemarau yang akan datang sifatnya normal sehingga bahwa kondisi suhu muka laut di sekitar Indonesia cukup hangat. Ini antisipasi bahwa musim kemarau yang akan datang akan memiliki karakteristik yang mirip dengan tahun kemarin,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (15/3).
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan demikian. Selain temperatur, ada pula faktor kelembaban. Kedua faktor tersebut akan menimbulkan kondisi yang kurang nyaman, serupa dengan kondisi kemarau 2023.
Baca juga : BMKG Prediksi Kekeringan Akibat El-Nino Baru Berakhir Maret 2024
Namun ada perbedaan, yakni tahun lalu ada el nino yang menyebabkan pembentukan awan hujan yang sangat rendah. Hal itu menyebabkan eksposur sinar matahari lebih panas dan membuat musim kemarau sangat kering. Sementara, tahun ini diprediksi ada la nina lemah pada Juli, Agustus dan September 2024, sehingga membuat kondisi iklim jadi lebih lembab.
“Jadi dengan lebih hangatnya laut Indonesia maka potensi penguatan lebih banyak terjadi. Akan lebih banyak awan-awan sehingga kondisi sekitar wilayah Indonesia itu lebih lembab, dan temperaturnya mungkin tidak akan setinggi tahun kemarin, tapi kombinasi keduanya bisa membuat rasa yang juga tidak nyaman seperti tahun kemarin saat el nino,” ungkap Ardhasena.
Adapun, BMKG memprediksi bahwa el nino akan beralih menuju netral pada periode Mei, Juni, Juli 2024. Kemudian, setelah triwulan ketiga, yakni Juli, Agustus, September 2024, berpotensi beralih menjadi la nina lemah.
“Untuk La Nina yang akan terjadi di kuartal ketiga 2024, kita belum melihat apa pengaruhnya pada musim kemarau saat ini. Namun ketika event ini berkembang, nanti kita akan sampaikan pengaruhnya pada musim hujan yang akan datang. Tapi saat ini masih jauh, walaupun nanti ada potensi la nina yang akan berpengaruh pada musim kemarau yang akan datang,” pungkas dia.
(Z-9)
Mata Air Uiasa di NTT menjadi sumber air bagi masyarakat Hansisi yang mengalami kekeringan selama musim kemarau.
BMKG menyampaikan, sebanyak 79% wilayah zona musim Indonesia masuk musim kemarau.
Pemerintah Kalimantan Selatan menggelar salat istisqa menyusul parahnya kondisi kemarau di wilayah tersebut.
KRISIS air bersih mulai dialami warga di Kampung Cicurubung, Desa Cipacing, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Krisis air sangat berdampak bagi warga.
INDONESIA menyatakan kesiapannya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau 2023. Ini strategi pemerintah.
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved