Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Kementerian Sosial meluncurkan kompor inovasi yang ramah lingkungan berbahan limbah kelapa sawit. Kompor tersebut diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi mahalnya harga gas elpiji dan mulai digunakan di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, sebelumnya masyarakat desa mengeluh karena sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Kalaupun ada, harganya sangat mahal. Mengetahui hal tersebut dia kemudian membentuk tim dan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Setelah tim Kemensos dan IPB terjun ke lokasi, kemudian diputuskan untuk menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah di desa yakni limbah buah sawit, terutama yang sudah membusuk.
Baca juga : Mensos Tri Rismaharini Serahkan 11 Bantuan Rumah Tahan Gempa di Aceh Timur
"Dari pada terbuang, limbah sawit lebih baik digunakan untuk bahan bakar," kata Risma, Kamis (29/2).
Adapun kompor yang digunakan hasil rancangan IPB. "Tetapi karena desainnya sederhana, bisa dibuat di sini sehingga berhasil menggerakan perekonomian masyarakat desa," lanjutnya.
Ketua Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Seuneubok Simpang, Kafriyadi mengatakan, kompor inovatif sudah diuji coba sejak September 2023 dan hasilnya sangat memuaskan.
Baca juga : Bansos Sangat Jelas Digunakan sebagai Alat Politik, Ini Argumennya
"Masyarkat tidak lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membeli gas elpiji karena bahan bakar berupa sawit tersedia melimpah di sini,” ujarnya.
Kafriyadi menjelaskan buah sawit yang sudah membusuk atau tercecer dari tangkainya biasannya dibuang. Sekarang oleh masyarakat desa, buah sawit tersebut dijemur tidak terlalu kering kemudian digunakan untuk bahan bakar. Kompornya sederhana berupa tabung berdiameter sekitar 15 cm dan tinggi 20 sentimeter. Buah sawit yang sudah kering kemudian di masukkan begitu saja ke dalam kompor yang di atasnya ditempatkan panci untuk memasak atau wajan untuk penggorengan.
“Sekitar 25 butir sawit kering, cukup untuk memasak sekitar satu jam,” kata Kafriyadi.
Di bagian bawah kompor terdapat lubang dan penutup udara. Jika penutup dibuka lebar, maka nyala api akan membesar. Demikian sebaliknya jika penutup udara ditutup maka nyala api akan mengecil. “Kompornya sangat praktis, sehingga disukai ibu-ibu,” kata Kafriyadi.
Lebih penting lagi masyarakat tidak perlu lagi membeli gas elpiji sehingga menghemat pengeluaran serta ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah atau buah sawit yang membusuk. Inovasi Kementerian Sosial ini menjadi solusi praktis dan efektif bagi masyarakat. (Z-11)
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyediakan dua lumbung sosial khusus untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara yang merupakan pulau terluar.
Risma membawa bantuan pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan perlindungan sosial sekaligus datang langsung ke Pulau Kei Besar.
SEKRETARIS Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini berada pada urutan kedua di survei Litbang Kompas terkait Pilkada Jawa Timur
Sejak 2023, kedua pemimpin perempuan ini telah bertemu dua kali di Indonesia, serta terus menjalin dialog dan mengembangkan upaya bersama.
Menteri Sosial Tri Rismaharini terus mendorong kaum disablitas untuk bisa produktif meski dalam kondisi yang terbatas. Ia meyakinkan bahwa para penyandang disabilitas bisa sukses dan maju.
Kekacauan penyaluran bansos perburuk citra Mensos Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan Rumah Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) dan Kemensos kepada 11 keluarga penerima manfaat di desa Seuneubok Simpang, Aceh Timur.
Pj Bupati menjelaskan untuk bisa memanen udang tersebut, membutuhkan waktu sekitar 100 hari. Hasil panen yang didapat yakni sebanyak 9 ton untuk setiap kolamnya.
Sebanyak 2.614 jiwa dari 653 keluarga di empat kecamatan di daerah itu mengungsi akibat banjir.
SETELAH diguyur hujan terus menerus sejak tiga hari terakhir, sebagian kabupaten/kota di kawasan Provinsi Aceh terendam banjir.
Nelayan tersebut bernama Islamuddin, 48, warga Desa Seumatang Muda Itam, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved