Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta seluruh masyarakat Tanah Air untuk waspada terhadap fenomena cuaca ekstrem. Pasalnya, hingga kini cuaca ekstrem belum bisa diprediksi kapan akan terjadi.
Imbauan yang disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari itu didasarkan pada data yang dihimpun BNPB dalam sepekan terakhir. Pada periode tersebut, cuaca ekstrem menjadi bencana yang paling dominan terjadi di Indonesia.
Terhitung sejak 22-28 Januari 2024, ada 39 kejadian bencana alam. Dari jumlah itu, cuaca ekstrem menempati kejadian terbanyak yakni 19 kejadian, lalu banjir sebanyak enam kejadian dan tanah longsor empat kejadian.
“Cuaca ekstrem sangat dinamis, terjadinya sangat tiba-tiba dan secara cepat bisa mengakibatkan dampak yang cukup masif secara lokal,” kata Abdul melalui keterangan tertulis, Selasa (30/1).
Misalnya saja fenomena yang terjadi di Kabupaten Sleman pada Jumat (26/1) pekan lalu. Cuaca ekstrem terebut dipicu hujan yang tidak begitu lama. Hanya saja, itu disertai pergerakan angin yang sangat kencang, mengakibatkan rumah rusak dan pohon tumbang. Dari kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia. Sementara 10 jiwa mengungsi dan 293 jiwa terdampak.
Baca juga: BMKG Prediksi Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Awal Februari
Menurut Abdul, tidak ada cara lain selain melakukan mitigasi bencana dan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi cuaca buruk. Beberapa cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai di antaranya hujan disertai dengan angin kencang hingga angin puting beliung.
Untuk mengatasi dampaknya, saat terjadi cuaca ekstrem, biasanya saat berada di rumah yang akan terjadi ialah genteng rumah yang copot, terbang atau ambruk.
“Ketika masyarakat merasa rumahnya tidak aman untuk tempat berlindung, larilah ke luar ruangan, ke tempat yang agak terbuka tapi tidak ada pohon, tiang listrik dan papan reklame. Sebelum rumah ambruk dan atapnya terangkat angin puting beliung, upayakan ke luar rumah ke tempat terbuka,” ucapnya.
Lalu, saat berada di luar rumah dan terjadi cuaca ekstrem, hindari tempat-tempat yang banyak pohon, papan reklame atau lampu jalan. Sebaiknya menepi dulu ke tempat yang lebih aman.
“Kalau ada pertokoan atau perkantoran yang bangunannya kuat, sebaiknya berlindung dulu di situ. Taruh kendaraan di tempat yang tidak memungkinkan terdampak jatuhan benda-benda,” beber Abdul.
Baca juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Sepekan ke Depan
Lalu, Abdul mengimbau agar masyarakat memerhatikan bangunan rumahnya. Ada beberapa hal yang bisa mengantisipasi rumah ambruk saat terkena angin. Yakni perkuat tiang, fondasi dan kuda-kuda atap menjadi satu kesatuan. Sehingga saat ada potensi atap terbang atau ambruk, tidak akan terjadi karena sudah dikuatkan oleh pondasi.
Lalu pasanglah tralis pada kaca di rumah, agar saat terjadi angin kencang dan membuat kaca bergerak, benda-benda yang berpotensi terbawa angin akan tertahan oleh tralis dan tidak membahayakan orang yang ada di dalam rumah. (Z-11)
RIBUAN lampu Penerangan Jalan di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) padam.
CUACA buruk berupa hujan deras disertai angin kencang masih terus terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sejumlah tanggul dan bendungan dalam status siaga.
Prakiraan cuaca BMKG Sabtu 15 Juni 2024
Penggunaan layanan internet berbasis fiber optik bisa dijadikan backbone atau tulang pungung keberlangsungan operasional tenant di Kawasan Industri Kendal.
Meskipun kondisi cuaca buruk, tim pencarian sedang berusaha mendekati lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran, Ebrahim Raisi, usai menentukan koordinat geografisnya.
Tim penyelamat belum menemukan lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Melalui uji kompetensi, BPBD berharap peningkatan SDM dan mitigasi bencana di Kalimantan Selatan.
Program yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.
Potensi bahaya bencana yang terjadi di sekolah dapat menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan dan menimbulkan dampak negatif bagi peserta didik maupun staf pendidik
Aktivitas Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna air danau di Kawah I Tiwu Ata Polo.
Pentingnya sistem peringatan dini bencana di berbagai belahan dunia yang kini menjadi pembahasan dalam High Level Panel di rangkaian World Water Forum ke-10.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved