Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ADA begitu banyak kisah perjuangan membangun desa yang belum tersampaikan ke masyarakat luas. Padahal, begitu banyak pelajaran dan inspirasi yang bisa dipetik dari perjuangan dan gotong-royong warga desa bersama apparat pemerintahan desa untuk membangun desanya menjadi maju, mandiri, dan sejahtera.
Untuk menggali dan menuturkan kisah-kisah inspiratif itulah, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri menggandeng sutradara Hanung Bramantyo, yang dikenal dengan film-film box office besutannya, dalam suatu produksi film-film dokumenter kisah sukses pembangunan desa.
Direktur Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK, dan Posyandu Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri TB Chaerul Dwi Sapta menjelaskan, film dokumenter tersebut mengangkat cerita yang benar-benar terjadi dari para tokoh yang berjuang untuk kemajuan desanya, dan bisa menjadi inspirasi bagi yang lain.
"Kami ingin menyampaikan ke masyarakat luas, kisah-kisah inspirasi perjuangan desa. Yang sekarang banyak tersedia dalam bentuk buku dan film baru menceritakan perjuangan individu. Nah, di sini kami menggambarkan perjuangan dan gotong royong warga dan aparat pemerintahan desa. Kami ingin sampaikan bahwa di desa masih ada harapan untuk tumbuh dan berkembang," papar Chairul, usai melakukan preview film-film tersebut di kantor Dapur Film, Jakarta, Senin (13/11).
Dalam keterangan yang diterima, Rabu (15/11), Chaerul menambahkan, inti dari kisah film-film ini adalah manusia karena tanpa kualitas manusia, Indonesia tidak akan maju. "Desa adalah embrio dari negara, dan manusia desa yang maju adalah syarat kemajuan bangsa," tuturnya.
Film dokumenter yang diproduksi terdiri dari empat cerita yang berangkat dari kisah nyata di empat tempat, yakni Desa Mandalagiri, Tasikmalaya, Jawa Barat; Desa Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Nagari (desa) Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat; dan Desa Akebay di Pulau Maitara, Tidore, Maluku Utara.
Baca juga: UGM Terbaik di Bidang Ilmu Sosial Versi Times Higher Education
"Pemilihan empat lokasi tersebut disesuaikan dengan tokoh-tokoh utama yang diangkat dalam film ini. Adapun pemilihan tokoh, dipilih melalui riset panjang, tentang sosok-sosok penting yang rela kembali ke desa dan berjuang untuk memajukannya," kata Hanung.
Ia mengatakan, karena cerita yang diangkat adalah cerita yang benar-benar terjadi, dan tokohnya juga nyata, maka harapannya, film ini punya dampak nyata dalam menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli lagi pada kemajuan desa.
"Saya sudah lama bersentuhan dengan pembangunan desa. Lebih tepatnya saat syuting film Sultan Agung pada 2018. Waktu itu, ada satu kepala desa yang dalam pandangan saya, adalah sosok menarik yang bekerja untuk desanya. Sejak saat itu, saya sudah terpikir untuk membuat film tentang desa. Karena itu, ketika ada ajakan dari Kementerian Dalam Negeri membuat film dengan tujuan memajukan desa, saya langsung menyanggupinya," tuturnya.
Film ini merupakan yang pertama yang pernah diproduksi Kemendagri. Karena itu, Chaerul ingin film ini betul-betul layak ditonton masyarakat dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan desa. Inilah alasan kenapa ia menggandeng sutradara senior yang karya-karyanya sudah mendapatkan banyak penghargaan.
"Kami percaya Mas Hanung mampu membuat film ini disukai masyarakat dan pesannya tersampaikan. Mas Hanung sudah melahirkan banyak film berkualitas, dan saya berharap, film dokumenter ini juga tidak kalah kualitasnya dari film-filmnya yang lain," tuturnya.
Film-film dokumenter ini akan segara ditayangkan dalam acara-acara yang dikelola Kemendagri maupun saluran digital. (RO/I-1)
Kisah pribadi dari penyanyi bernama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani itu, mulai dari perceraian hingga cerita dibalik lagu-lagu yang terinspiransi dari sejumlah mantan pacar akan dihadirkan
FILM dokumenter 'Yang Tak Pernah Hilang' yang diproduseri Dandik Katjasungkana akan diputar di Jakarta pada Sabtu, 22 Juni 2024 di XXI Epicentrum
Film dokumenter inDrive menawarkan kepada para pemirsa sebuah pandangan yang lebih dekat ke dalam esensi perusahaan.
Disutradarai Soleh Solihun, ‘Harta Tahta Raisa’ merupakan film dokumenter yang mengangkat perjalanan musik serta cerita dibalik konser penyanyi wanita Indonesia, Raisa.
. Film dokumenter ini rencananya akan ditayangkan perdana pada 25 Juni 2024 di platform layanan streaming Prime Video.
Proyek dokumenter tersebut akan menyoroti momen paling monumental bagi Raisa saat menggelar konser tunggal di Gelora Bung Karno (GBK) pada 2023.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
BUPATI Klaten Sri Mulyani diwakili Sekretaris Daerah Jajang Prihono membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Reguler 121 Tahun 2024 di Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
BPJS Ketenagakerjaan dan Kemendes PDTT menjalin kerja sama untuk memberikan proteksi bagi warga desa dari risiko sosial dan ekonomi.
Jaringan Listrik Pedesaan seiring dengan Pertumbuhan Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Provinsi Jawa Barat dari 99% pada 2019 menjadi 99,99% hingga semester 1 2024.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel mengungkapkan 316 desa di Kalimantan Selatan masih blank spot dan ditargetkan 2026 masalah ini dapat diselesaikan.
Pembelajaran berbasis digital dalam penguatan kapasitas Aparatur Desa melibatkan banyak pihak, termasuk Kemendagri,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved