Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HUBUNGAN usaha manusia dengan kehendak Allah subhanahu wata'ala disampaikan dalam Surat Al-Anfal ayat 17. Ini terkait perang Badar antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy dan pertolongan Allah.
Bagaimana tafsir tentang Surat Al-Anfal ayat 17? Berikut penjelasannya oleh Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Fa lam taqtuluuhum wa laakinnallaaha qatalahum wa maa ramaita idz ramaita wa laakinnallaaha ramaa, wa liyubliyal mu' miniina minhu balaa an hasanaa, innallaaha samii'un 'aliim.
Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 286 tentang Usaha Manusia dan Takdir Allah
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
"Ayat ini ialah ayat yang memperkuat kasb (usaha) bagi manusia. Membunuh dan melempar ialah kasb manusia dan ciptaan Allah ta'ala," ujar Asyari.
Fa lam taqtuluuhum wa laakinnallaaha qatalahum.
Baca juga: Tafsir Al-An'am Ayat 101 tentang Allah Pencipta Segala Sesuatu
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka
Makna ayat ini, bukan kalian yang telah (menciptakan perbuatan) membunuh orang-orang musyrik, tetapi Allah yang (menciptakan perbuatan) membunuh terhadap orang-orang musyrik. Pada bagian awal Allah menafikkan penciptaan perbuatan membunuh dari umat Islam. Ini karena manusia hanya melakukan kasb berperang dan membunuh orang-orang musyrik.
Baca juga: Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu
Pada bagian kedua, Allah menegaskan bahwa Allah yang menciptakan perbuatan membunuh yang diusahakan umat Islam terhadap orang-orang musyrik.
Wa maa ramaita idz ramaita wa laakinnallaaha ramaa.
Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 22: Tuhan Mustahil Berbilang
Makna ayat ini, bukan kamu (menciptakan perbuatan) melempar (debu ke arah mata orang-orang musyrik) ketika kamu (berkasb) melemparkan debu tetapi Allah yang (menciptakan perbuatan) melempar tersebut.
Pada bagian awal, Allah menafikkan penciptaan perbuatan melempar debu dari Rasulullah yang telah melakukan usaha melempar. Pada bagian kedua, Allah menegaskan bahwa Allah yang menciptakan perbuatan melempar pada diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas
Ayat ini terkait dengan perang Badar. Ketika itu jumlah umat Islam sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah orang-orang musyrik Quraisy.
Dalam peperangan tersebut, malaikat Jibril meminta kepada Nabi untuk melemparkan debu ke arah orang-orang musyrik. Debu itu dengan kehendak Allah sampai ke mata orang-orang musyrik, sehingga mereka tersibukkan dengan mata mereka, dan mengalami kekalahan.
Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah
Itulah hubungan antara usaha manusia dengan kehendak atau takdir Allah. Semoga semakin dipahami. Wallahu a'lam. (Z-2)
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat Al-Buruj diturunkan setelah Surat Asy-Syams di Mekah sehingga tergolong Surat Makiyah. Ia diberi nama Al-Buruj, karena merujuk pada lafaz yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma.
Salah satu surat dalam Juz 30 Al-Qur'an ialah At-Takwir. Artinya ialah menggulung. Surat yang terdiri atas 29 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makiyah atau turun di Mekah.
WTN merupakan ajang pengukuhan bagi para penghafal Al-Qur'an yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an mulai dari 5 juz sampai 30 juz.
Dengan bibir terbata, mereka seperti berusaha melafazkan sebuah kata. "Ba..." ucap salah satu murid, sambil mengangkat jari telunjuk.
Nahdlatul Ulama (NU) berupaya mengurangi buta huruf masyarakat terhadap Al-Qur'an
Multaqo Nasional juga bertujuan mengidentifikasi serta merumuskan berbagai persoalan dan tantangan sambil menghimpun gagasan konstruktif bagi kemajuan pendidikan dan dakwah Al-Qur’an.
Huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al-Qur'an sebanyak 30. Untuk bisa menghafalnya, kalian perlu membacanya setiap hari secara rutin.
Beasiswa juara ini ditujukan bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setara yang menunjukkan prestasi kejuaraan dalam bidang menghafal Al-Qur'an.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved