Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAHUKAH Anda beberapa makanan populer dapat menimbulkan efek samping yang aneh atau tidak biasa pada sebagian orang. Hal ini bisa terjadi karena alergi, intoleransi, reaksi kimia tertentu, atau kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa makanan yang sering dikonsumsi oleh banyak orang dan bisa menimbulkan efek samping yang aneh:
1. Kerang dan Kepiting
Baca juga: Penyebab Terbentuknya Dahak di Tenggorokan dan Cara Menghilangkannya
Beberapa orang alergi terhadap kerang dan kepiting. Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi parah seperti gatal-gatal, bengkak, sesak napas, atau bahkan syok anafilaksis.
2. Buah Kiwi
Kiwi adalah buah yang sehat, tetapi beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal di mulut atau bibir saat mengonsumsinya. Ini dikenal sebagai sindrom alergi oral.
3. Daging Sapi
Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Gejala Alergi Susu pada Anak
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap daging sapi yang disebut "alergi daging merah." Ini bisa menyebabkan gejala seperti urtikaria (ruam kulit) atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi daging sapi.
4. Kacang
Kacang seperti kacang tanah, almond, atau kenari dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa individu, termasuk gatal-gatal, bengkak, atau bahkan anafilaksis.
5. Telur
Reaksi alergi terhadap telur dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk gatal-gatal, ruam, mual, atau muntah.
6. Makanan Pedas
Makanan yang sangat pedas bisa menyebabkan reaksi seperti keringat berlebihan, sensasi terbakar, atau iritasi pada saluran pencernaan bagi beberapa orang yang kurang terbiasa dengan makanan pedas.
7. Makanan Tinggi Histamin
Makanan seperti anggur merah, keju tua, atau makanan yang mengalami proses fermentasi dapat menyebabkan gejala yang tidak biasa pada orang dengan intoleransi histamin, seperti sakit kepala, kemerahan kulit, atau gangguan pencernaan.
8. Buah Durian
Durian adalah buah yang dikenal karena baunya yang kuat dan tidak sedap. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap durian yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, atau sakit perut.
9. Minuman Energi
Minuman berenergi mengandung kafein dan bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan efek samping aneh seperti jantung berdebar, gemetar, atau kecemasan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
10. Saus Pedas
Pecinta pedas mungkin sudah terbiasa dengan reaksi tubuh yang berkeringat dan panas setelah makan makanan pedas. Namun, ada efek samping lain yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Makanan pedas pastinya banyak mengandung cabai. Cabai mengandung senyawa yang disebut capsaicin.
Menurut penelitian, capsaicin memberi banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan, mengurangi peradangan, dan membantu tubuh memecah lemak. Kandungan dalam cabai itu juga membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.
Namun, penelitian lain seperti yang dijelaskan Health Digest menunjukkan efek cabai yang membuat seseorang kurang tidur. Dalam sebuah penelitian tahun 1992 yang diterbitkan oleh International Journal of Psychophysiology menemukan, saus pedas seperti Tabasco dan mustard secara signifikan mengganggu tidur sekelompok kecil pria sehat.
Peserta mengalami penurunan jumlah tidur tahap 2 dan 3. Berkurangnya jumlah tahapan tidur ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan mengganggu perbaikan hingga pertumbuhan kembali jaringan, termasuk tulang dan otot.
11. Kafein
Kafein adalah bagian kelompok kimia yang disebut xantin. Xantin bekerja pada reseptor adenosin di sistem saraf pusat. Hal ini juga mengurangi kecepatan pengambilan kembali neurotransmitter dopamin dan meningkatkan neurotransmitter glutamat.
Menurut MDedge, secara teoritis hal itu dapat menyebabkan psikosis, suatu keadaan dimana seseorang kehilangan pemahamannya tentang realitas melalui halusinasi, delusi, atau paranoia. Asupan kafein yang berlebih juga memperburuk gejala psikosis pada orang yang sebelumnya memang memiliki gangguan mental.
Jadi, pastikan kopi diminum secukupnya. Dalam sehari, sebaiknya asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram. (Z-1)
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
PRESIDEN Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan memberikan lampu hijau kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan cukai atas pangan olahan, termasuk pangan olahan cepat saji.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya, menawarkan berbagai kuliner lezat, termasuk minuman tradisional yang menggugah selera.
Supplier bahan baku minuman untuk industri HoReCa (Hotel, Restoran, Café) Health Today, mengumumkan inovasi terbaru dalam lini produk minuman
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Para peneliti menyarankan ibu hamil untuk menghindari minuman energi selama kehamilan.
Penggunaan bedak tabur pada bayi baru lahir dapat berisiko menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas.
Kucing Sphynx merupakan salah satu ras kucing yang sangat unik karena tidak memiliki bulu. Kondisi inilah yang juga membuat mereka hipoalergenik.
ANDA pengidap alergi padahal mau memelihara kucing? Ini rekomendasi beberapa jenis kucing untuk dijadikan hewan peliharaan calon pemilik yang mengidap alergi.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu dalam obat tersebut sebagai substansi yang bisa membahayakan tubuh.
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved