Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BEROLAHRAGA di luar ruangan adalah salah satu cara yang populer untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesejahteraan mental.
Namun, terkadang keputusan kita untuk berolahraga di luar rumah dapat membawa risiko yang tidak terduga, terutama dalam konteks polusi udara yang semakin memburuk.
Inilah kisah tentang bahaya yang bisa terjadi akibat berolahraga di luar rumah saat kondisi udara tidak mendukung.
Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan
Polusi udara telah lama menjadi masalah serius di berbagai kota di seluruh dunia. Partikel-partikel berbahaya dan bahan kimia beracun dalam udara dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia.
Baca juga: Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi pada Kesehatan
Partikel polutan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta kondisi pernapasan serius seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Risiko Berolahraga di Luar Rumah Saat Polusi Tinggi
Berolahraga di luar rumah saat kondisi polusi udara buruk dapat memiliki dampak negatif yang serius terhadap kesehatan. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan adalah:
1. Peningkatan Paparan Partikel Berbahaya: Selama aktivitas fisik, pernapasan menjadi lebih dalam dan intens, sehingga lebih banyak partikel berbahaya masuk ke dalam paru-paru.
2. Stres Oksidatif: Polusi udara dapat menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel dan jaringan.
Baca juga: Polusi Melanda, Klaim ISPA di Sinarmas MSIG Life Naik
3. Iritasi Saluran Pernapasan: Partikel-partikel polutan dalam udara dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, menyebabkan batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
4. Peningkatan Risiko Penyakit: Berolahraga di bawah paparan polusi udara tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
5. Pengaruh Terhadap Performa Olahraga: Polusi udara dapat mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk memasok oksigen ke otot, sehingga performa olahraga dapat menurun.
Langkah Bijak Hadapi Polusi Udara
Meskipun berolahraga sangat penting, tetapi keselamatan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama. Jika Anda ingin tetap beraktivitas fisik saat kondisi polusi udara buruk, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
1. Monitor Indeks Kualitas Udara: Periksa indeks kualitas udara sebelum memutuskan untuk berolahraga di luar ruangan.
2. Pilih Waktu yang Tepat: Hindari berolahraga di luar saat jam-jam dengan polusi udara tinggi, seperti saat lalu lintas padat atau cuaca cerah yang meningkatkan polusi.
Baca juga: Polusi Udara di Jakarta semakin Gawat, Heru Budi Dituntut Minta Maaf pada Warga secara Terbuka
3. Gunakan Masker: Jika Anda memutuskan untuk tetap berolahraga di luar, gunakan masker yang dirancang khusus untuk melindungi pernapasan.
4. Pilih Aktivitas Ringan: Pilih aktivitas yang lebih ringan seperti berjalan cepat daripada berlari yang intens.
5. Pertimbangkan Alternatif: Jika polusi udara sangat buruk, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan, seperti menggunakan treadmill R1 PRO dari Kingsmith Walkingpad.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta, 41 Ribu Balita Terkena ISPA
"Kingsmith Walkingpad R1 PRO merupakan salah satu produk dari Kingsmith yang bisa dijadikan pilihan dalam menjaga kesehatan," kata Andri Sutanto, Brand Marketing Manager Kingsmith Walkingpad dalam keterangan, Rabu (30/8).
"Keunggulan dari alat yang satu ini adalah memiliki dua desain yang bisa membuat pengguna menyesuaikan desain mana yang hendak digunakan dan sesuai dengan kebutuhan, kecepatan yang bisa diatur untuk mesin ini adalah 0,5 sampai 10 km per jam," jelasnya.
"Sedangkan untuk berat maksimum, yang bisa dibawa oleh mesin ini adalah 110 kg, Kingsmith Walkingpad mempunyai garansi resmi sampai 12 bulan, garansi berlaku di 30 Kota besar di Indonesia," terang Andri. (RO/S-4)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved