Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR gizi Eva Kurniawati mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu sering dan rutin mengonsumsi mi instan karena bisa berdampak buruk bagi tubuh, seperti obesitas dan sindrom metabolik.
Dokter yang juga anggota tim dokter spesialis RS Pelni itu, dikutip Sabtu (18/8), mengatakan kandungan mi instan yakni karbohidrat, lemak, serta natrium yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama, kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu.
Baca juga: Waspadai Leher Hitam pada Anak
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018 menunjukkan prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8% dan pada usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%.
Angka itu menunjukkan kenaikan khususnya pada usia di atas 18 tahun, bila dibandingkan dengan data Riskesdas 2013 yakni sebesar 15,4%.
Kondisi obesitas bisa disebabkan beberapa faktor seperti makanan, kurangnya aktivitas fisik, stres yang menimbulkan inflamasi dan berujung penumpukan lemak, serta kurang tidur atau kelebihan tidur.
Baca juga: Cegah Naiknya Kasus Obesitas dan Diabetes, Pemerintah Perlu Terapkan Cukai MBDK
Khusus untuk makanan, merujuk analisis survei konsumsi Kementerian Kesehatan pada 2014, sekitar 40,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan berlemak, kemudian 53,1% mengonsumsi makanan manis, 93,5% kurang konsumsi sayur dan buah, serta 26,1% kurang beraktivitas fisik.
Kementerian Kesehatan merekomendasikan Isi Piringku, yang mengacu pada lima kelompok pangan yakni makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah dan air putih, guna mencegah obesitas.
Rekomendasi ini membagi piring untuk sekali makan yakni sepertiga piring lauk pauk, sepertiga piring berisi buah, dua per tiga berisi sayuran dan dua per tiga sisanya makanan pokok.
Selain itu, direkomendasikan pula konsumsi delapan gelas air putih, serta rutin beraktivitas fisik selama 30 menit per hari.
Senada seperti yang disampaikan Eva, studi yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH) pada 2014 menunjukkan mereka yang sering mengonsumsi mi instan ditemukan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, obesitas, dan tekanan darah tinggi, kolesterol, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. (Ant/Z-1)
Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa menimbulkan beragam masalah. Mulai dari berat badan yang bertambah hingga persoalan kesehatan lain seperti obesitas dan kerusakan gigi.
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Seseorang yang memilih tidak berolahraga rutin karena merasa sudah mendapatkan perasaan letih dari aktivitas pekerjaannya justru rentan terkena berbagai penyakit.
Dengan bedah robotik, operasi penyakit kandungan seperti kista dan miom menjadi lebih efektif. Waktu pemulihan pasien pun lebih cepat.
Orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Masalah obesitas semakin meresahkan masyarakat Indonesia, dengan data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada wanita.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved