Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BUNGA nasional Indonesia memiliki makna dan simbolisme penting dalam konteks budaya, sejarah, dan identitas nasional. Bunga-bunga ini dipilih untuk mewakili karakteristik unik dan nilai-nilai yang dihayati oleh bangsa Indonesia.
Beberapa alasan mengapa penentuan bunga nasional Indonesia adalah sebagai berikut.
Baca juga: Anggun Secara Resmi Dijadikan Nama Bunga Jenis Mawar Putih
Bunga nasional merupakan simbol identitas budaya dan alam Indonesia. Setiap bunga memiliki karakteristik khusus yang dapat mewakili kekayaan alam dan keunikan budaya negara tersebut.
Baca juga: Perburuan Anggrek Alam Ancam Ekosistem Pegunungan Meratus
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, dan bunga-bunga nasional dipilih untuk mencerminkan keanekaragaman ini. Setiap bunga mewakili jenis flora yang unik dan ada di berbagai wilayah di Indonesia.
Bunga nasional juga bisa mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan alam Indonesia. Memilih bunga-bunga ini sebagai simbol nasional dapat menjadi pengingat penting akan perlunya menjaga alam dan lingkungan.
Beberapa bunga nasional memiliki makna dan nilai-nilai dalam budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Bunga-bunga ini bisa memiliki kaitan dengan ritual, perayaan, atau mitos yang diakui dalam budaya Indonesia.
Bunga nasional juga memainkan peran dalam memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional. Ketika orang melihat atau mendengar tentang bunga nasional, mereka bisa langsung teringat tentang Indonesia dan karakteristiknya.
1. Bunga Melati Putih (Puspa Bangsa)
Bunga melati putih (Jasminum sambac), juga dikenal sebagai Puspa Nasional Indonesia, memiliki makna yang mendalam. Warna putih pada bunga ini melambangkan kesucian, sementara aroma manis dan segar melambangkan kecantikan dan keharuman. Bunga melati putih juga memiliki variasi nama Latin, yaitu Nyctanthes sambac.
Keunikan bunga ini terletak pada bentuk sederhana dari mahkotanya. Oleh karena itu, tak heran jika melati dipilih sebagai Puspa Bangsa Indonesia atau salah satu bunga khas Nusantara. Bunga melati putih juga memiliki peran penting dalam tradisi dan ritual di Indonesia, seperti digunakan dalam upacara pernikahan dan memiliki simbolisme yang meliputi kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati. Selain sebagai bunga hias, bunga melati juga dapat diolah menjadi teh.
Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis), disebut juga Puspa Pesona Indonesia, memiliki bentuk kelopak yang memanjang, lebar, dan berwarna putih. Setiap kuntum bunga umumnya terdiri dari tiga kelopak, dengan dua kelopak samping dan satu kelopak di bagian punggung. Bunga ini tumbuh sebagai epifit, artinya ia tumbuh di atas permukaan tanah dan melekat pada pohon atau batu, namun bukan sebagai parasit.
Bunga anggrek bulan ditemukan Dr. C. L. Blume, seorang ahli botani asal Belanda. Perawatannya relatif tidak rumit dan bisa diatur di dalam ruangan yang lembap, dengan cahaya matahari sekitar 60% dan sirkulasi udara yang baik. Bunga anggrek bulan adalah contoh nyata dari keindahan dan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya.
Bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii) memiliki nama Latin yang berasal dari gabungan Thomas Stamford Raffles dan Joseph Arnold, yang menemukannya. Nama "padma raksasa" mengacu pada ukurannya yang besar dan ciri khasnya. Bunga nasional ini memiliki daun mahkota yang melingkari bagian tengah dengan ciri unik seperti duri-duri berisi benang sari atau putik yang dapat menyesuaikan jenis kelamin bunga. Salah satu hal yang mencolok dari bunga padma raksasa adalah bau busuk yang dihasilkannya untuk menarik serangga penyerbuk, seperti lalat.
Sayangnya, usia bunga ini sangat singkat, hanya hidup sekitar 5-7 hari sebelum layu dan mati. Terlepas dari kesamaan dalam mengeluarkan bau busuk, bunga padma raksasa dan bunga bangkai raksasa adalah dua spesies yang berbeda, dengan perbedaan pada bentuk kelopak dan jenis parasitisme.
Pemilihan bunga nasional di setiap negara biasanya mencerminkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan alam yang dihormati oleh masyarakatnya. (Z-3)
Aglaonema Park ialah satu kawasan wisata yang menampilkan koleksi 90.000 tanaman Aglaonema yang terdiri dari 209 spesimen.
Kampung Anggrek di Desa Tumingki diharapkan meningkatkan daya tarik pariwisata alam di kawasan Pegunungan Meratus.
SEBANYAK 23 spesies baru anggrek ditemukan di wilayah Papua Barat. Selain itu juga ditemukan kembali atau rediscovery lima spesies anggrek lama.
Cara merawat tanaman anggrek agar tetap awet, kalian bisa menyimpannya di tempat yang tak terlalu terkena sinar matahari langsung.
Selain memberikan bibit tanaman kopi, AQUA juga memberikan pelatihan barista bagi beberapa pemuda desa serta membantu berbagai perlengkapan kedai kopi.
BERHASIL mengembangkan agroforestri di wilayahnya, para pemuda Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah, yang merupakan lokasi recharge
Tiga tanaman ini termasuk tanaman langka yang berasal dari Indonesia.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dirayakan setiap 5 November, menjadi tindakan nyata mengingat pentingnya pelesatarian flora dan fauna Indonesia.
Bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76 G kembali mekar di penghujung libur panjang setelah Lebaran 2023.
TANAMAN sirih pinang merupakan warisan tanaman tradisional bagi masyarakat Kabupaten Sikka, NTT yang biasanya untuk ritual adat. Kini keberadaannya sulit didapat.
Peneliti BRIN menemukan dua jenis baru begonia asal Kepulauan Maluku yang menambah spesies baru flora di Indonesia, yakni Begonia Fairchildii dan Begonia Molucca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved