Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNIVERSITAS Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua Guru Besar di Auditorium dr Syafri Guricci Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ, Rabu (26/7). Kedua Guru Besar itu ialah Prof Ibnu Sina Chandranegara SH MH dan Prof Tria Astika Endah Permatasari SKM MKM. Ibnu Sina dan Tria Astika menjadi Guru Besar termuda di bidang masing-masing di Indonesia.
Ibnu Sina ditetapkan menjadi Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 26467/M/07/2023 terhitung mulai 1 April 2023 pada usia 33 tahun.
Pada acara pengukuhan, Prof Ibnu menyampaikan orasi ilmiah tentang 'Tiga Abad Doktrin Pemisahan Kekuasaan: Di Antara Memisahkan Kekuasaan dan Memisahkan Kekuasaan yang Sesungguhnya'.
Sementara Tria Astika ditetapkan menjadi Guru Besar Tetap Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam usia 39 tahun melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 26470/M/07/2023, terhitung mulai 1 Mei 2023.
Saat pengukuhan, Prof Tria menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Keselarasan Peran Keluarga, Masyarakat, dan Teknologi: Menyibak Potensi Muhammadiyah dan Tantangan Pencegahan Stunting di Era Disrupsi'.
Prosesi acara pengukuhan kedua Guru Besar berjalan dengan khidmat. Keduanya dikukuhkan oleh Ketua Senat UMJ Prof Dr Masyitoh Chusnan MAg.
Rektor UMJ Dr Ma'mun Murod MSi mengungkapkan rasa bangganya terhadap dua dosen UMJ yang dikukuhkan sebagai Guru Besar termuda di bidang masing-masing. Ma'mun menyampaikan komitmen UMJ dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan di UMJ.
"UMJ masih memiliki stok sebanyak 65 Lektor Kepala yang insya Allah sudah mengajukan usulan kenainkan habatan fungsional dosen. Harapannya pada 2024 akan semakin banyak Guru Besar. Kemudian, selain punya keseriusan pada akselerasi Guru Besar, UMJ juga tidak lupa memperkuat pendidik bergelar doktor. Saat ini, dosen bergelar doktor di UMJ sejumlah 226. Dorongan ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar UMJ meraih akreditasi unggul," kata Rektor saat memberikan sambutan.
Baca juga: Dokter Spesialis KKLP Ujung Tombak Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Primer
Ketua Badan Pembina Harian UMJ Prof Dr Abdul Mu'ti MEd mengatakan, ini menjadi ikhtiar bersama tidak hanya meningkatkan kualitas universitas tapi meningkatkan kualitas pendidikan.
"Sekarang ini di lingkungan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) per Mei 2023 memiliki 209 Guru Besar. Tidak termasuk guru besar yang di luar PTMA. Guru Besar Muhammadiyah jumlahnya lebih dari 500. Ini menunjukkan betapa konsistensi dan bagaimana sumbangan besar Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Ketua BPH UMJ yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini mengingatkan pada seluruh sivitas akademika, khususnya dua GB yang baru saja dikukuhkan bahwa profesor memiliki tugas berat.
"Pegukuhan ini meningatkan para sivitas akademika khususnya pada dua profesor muda yang pada hari ini dikukuhkan bahwa tugas berat seorang profesor adalah menjadi punggawa ilmu dan punggawa moral. Ini menjadi bagian dari tugas utama orang-orang yang ada di perguruan tinggi dan menekuni dunia pendidikan sebagai dunia pengabdian bukan hanya profesional, tapi juga pengabdian untuk bangsa dan negara," ungkap Mu'ti.
Sementara itu, Plt Kepala LLDIKTI Wilayah 3 Dr Lukman ST MHum menyampaikan tanggapan terhadap sambutan Rektor UMJ terkait komitmen UMJ dalam meningkatkan akreditasi. Lukman mengatakan bahwa saat ini LLDIKTI Wilayah 3 sedang melakukan percepatan bagi peningkatan jabatan fungsional dosen termasuk UMJ.
Ia juga memberikan dorongan dan dukungan pada UMJ yang saat ini berupaya meningkatkan akreditasi menuju unggul. "UMJ saat ini akreditasinya B, sudah melampaui standar tapi ada juga yang harus dikejar bukan hanya akreditasi unggul tapi juga Perguruan Tinggi Kelas Dunia. Salah satu fondasinya untuk meraih itu adalah SDM yang dihasilkan. Dua Guru Besar ini akan mendorong peningkatan Guru Besar di UMJ," ujarnya. (RO/I-2)
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
Wamenaker Afriansyah Noor, memberikan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) atas upayanya dalam menyiapkan lulusannya untuk bersaing di dunia usaha dan industri
Muhadjir Effendy minta wisudawan UMJ jaga nama baik almamater
Tantangan perubahan teknologi yang masif menuntut perguruan tinggi untuk semakin kompetitif
FEB UMJ kukuhkan dua dosennnya menjadi guru besar
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMK) berhasil meraih akreditasi unggul
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto (PS) peduli terhadap berbagai faktor yang mengancam keutuhan bangsa.
Meraih gelar profesor bukanlah perkara mudah. Perjalanan panjang dan komitmen tinggi diperlukan untuk memenuhi kualifikasinya.
Belasan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melanggar integritas akademik serius dan terancam dicopot gelarnya.
Universitas Mercu Buana (UMB) melahirkan dua guru besar baru di bidang Ilmu Manajemen yaitu Ahmad Badawi Saluy dan Indra Siswanti.
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved