Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PELUNCURAN Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 berlangsung sukses. Satelit multifungsi milik pemerintah itu akan menempati orbit 146°BT tepat di atas Pulau Papua.
Plt Direktur Utama Badan Aksesibiiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Arief Tri Hardiyanto, mengharapkan agar SATRIA-1 akan menempati orbit dan beroperasi dengan baik.
"Alhamdulillah tadi peluncuran berlangsung dengan baik. Ini capaian yang sangat hebat dan keberhasilan atas doa seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya usai menyaksikan Peluncuran Satria-1 di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, Minggu (18/6) waktu setempat.
Baca juga: Satria-1 Diharapkan Menjadi Satelit Multifungsi Pertama Indonesia
Peluncuran Satria-1 sempat tertunda 17 menit dari jadwal semula pukul 18.04 waktu setempat atau Senin (19/6) pukul 05:04 WIB. Meskipun demikian, masih dalam time window peluncuran.
Arief Tri Hardiyanto menjelaskan setelah ini Satria-1 akan dipantau oleh Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik. "Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi," tuturnya.
Plt Dirut BAKTI Kominfo menyatakan setelah itu Satria-1 akan bergerak menempati orbit 146°BT yang berada di atas langit Papua. "Semoga seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023,” ujarnya.
Baca juga: Satelit Satria-1 Berhasil Diluncurkan, Transformasi Digital Segera Terwujud
Satria-1 telah diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX). Satelit itu merupakan satelit multifungsi pertama milik Pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia. Pemerintah mengharapkan agar peluncuran Satria-1 berhasil dan bisa mendukung akselerasi transformasi digital nasional. (RO/S-3)
Presiden Joko Widodo bertolak ke Sulawesi Utara untuk meresmikan BTS 4G Bakti dan pengoperasian satelit Satria-1.
Seluruh proses instalasi RFGW 13 meter maupun CSM SATRIA-1 di sebelas gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.
Pemerintah terus berupaya mendorong pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.
Satelit dengan total kapasitas transmisi 150 Gbps, yang merupakan terbesar di Asia dan nomor lima di dunia, ini akan menciptakan pemerataan akses internet di Indonesia.
SpaceX meluncurkan satelit komunikasi Indonesia ke orbit dari Florida pada Minggu (18/6) dan mengakhiri penerbangan dengan pendaratan roket tanpa cacat di laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved