Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
APA yang Anda pikirkan ketika mendengar kanker mulut? Apakah takut atau cemas? Perlu Anda ketahui, penyakit kanker bisa tumbuh dan menyerang siapa pun, tak terkecuali anak-anak.
Kanker mulut adalah salah satu dari sekian kanker yang banyak merenggut jiwa. Sudahkah Anda mengetahui gejala kanker mulut, penyebab hingga pengobatannya? Jika belum, yuk simak penjelasan lengkapnya di sini!
Kanker mulut adalah kanker yang terjadi di jaringan mulut seperti lidah, bibir, gusi dan area tenggorokan. Kanker mulut hingga sekarang masih menjadi salah satu kanker yang angka peningkatannya terus naik. Kebanyakan kanker mulut sering terjadi diusia di atas 40 tahun dan cenderung dua kali lebih banyak terjadi pada laki-laki.
Baca juga: Vaksin HPV Penting untuk Cegah Kanker Serviks
Membedakan antara sariawan dan kanker mulut ini memang tidak mudah. Sebab, sariawan juga merupakan salah satu gejala kanker mulut. Namun, langkah awal yang dapat dilakukan untuk membedakan sariawan dengan kanker mulut adalah dari jangka waktu penyembuhannya. Mudahnya, sariawan akan sembuh dalam kurun waktu 1-2 minggu. Jika dalam jangka waktu tersebut sariawan tidak kunjung sembuh, bisa jadi itu adalah tanda kanker mulut.
Beberapa ciri-ciri kanker mulut sering kali tidak disadari dan dianggap sebagai hal yang tidak berbahaya. Berikut ini adalah ciri-ciri kanker mulut yang perlu di ketahui.
Baca juga: Ini Gejala Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Mengalami sariawan yang berlangsung lama dan tidak kunjung sembuh.
- Terdapat bercak-bercak merah atau putih di area mulut.
- Terdapat benjolan di dinding dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
- Mengalami pendarahan di mulut.
- Mengalami kesulitan atau merasakan sakit saat menelan dan mengunyah makanan.
- Mengalami sakit tenggorokan.
- Sakit pada area lidah.
- Rahang terasa kaku atau sakit hingga kesulitan saat bicara.
- Gigi goyang tanpa sebab.
Aapabila gejala tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka Anda perlu untuk mengonsultasikan sesegera mungkin agar mendapatkan perawatan dini.
Kanker mulut terjadi ketika jaringan di dalam mulut tumbuh secara tidak normal. Hal ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di jaringan tersebut. Meski begitu, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui dengan pasti.
Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut, di antaranya adalah keturunan dan usia (di atas 50 tahun). Beberapa perilaku dan penyakit juga diduga bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker mulut adalah:
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol
- Sering mengunyah buah pinang
- Jarang mengonsumsi sayur dan buah
- Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, misalnya membiarkan gigi berlubang
- Sering terpapar sinar matahari, misalnya pekerja lapangan
Setelah diagnosis kanker mulut, pasien mungkin mengalami berbagai emosi seperti ketakutan, kecemasan, dan rasa sedih. Hal ini sangatlah wajar karena kanker adalah kondisi yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Pengobatan kanker mulut tergantung dari jenis kanker, penyebaran, dan letaknya. Adapun pengobatannya adalah sebagai berikut:
1. Pembedahan
Operasi atau pembedahan adalah pengobatan umum untuk kanker mulut, terutama pada stadium awal.
Tetapi jika kanker telah menyebar ke beberapa jaringan di sekitar mulut, prosedur ini disertai sayatan perlu dilakukan.
Setelah operasi pengangkatan tumor, dokter juga akan melakukan operasi rekonstruksi wajah. Tujuannya untuk membentuk kembali bagian atau jaringan yang telah diangkat.
2. Terapi radiasi (radioterapi)
Radioterapi dapat dilakukan dengan cara membunuh sel kanker, baik di luar maupun dalam tubuh, memakai sinar khusus, yaitu sinar X atau proton.
Umumnya, prosedur ini dikombinasikan dengan kemoterapi kanker stadium lanjut. Dokter juga mungkin juga merekomendasikan terapi radiasi sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran kanker sebelum diangkat.
Radioterapi juga bisa dilakukan setelah operasi untuk membasmi sel kanker mulut yang masih tersisa.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk membunuh atau mengecilkan kanker. Prosedur ini dipilih ketika kanker sudah menyebar luas atau berisiko tinggi tumbuh kembali.
Pengobatan kemoterapi bertujuannya untuk menghancurkan DNA dari sel-sel kanker mulut agar tidak dapat berkembang biak. (Z-10)
Kanker mulut adalah salah satu bentuk pertumbuhan sel yang tidak normal pada jaringan epitel mukosa, termasuk bibir, dinding mulut, lidah, langit-langit, dan gusi.
Pertumbuhan tumor di lidah dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk makan, menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, kesulitan menelan, dan masalah pernapasan.
WHO mengungkapkan penyakit gigi dan mulut memengaruhi hampir 3,5 miliar orang di dunia. Di mana lebih dari 100 ribu orang meninggal akibat kanker mulut.
Selama perawatannya, dia mengatakan dia harus makan melalui selang dan bahkan kehilangan berat badan secara signifikan.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved