Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RITEL produk kesehatan dan kecantikan, A.S Watson Group memperkuat komitmen keberlanjutannya dengan meningkatkan jumlah produk Sustainable Choices menjadi 8.000 dan berjanji untuk mengimbangi lebih dari 2.000 ton emisi Karbon Dioksida (CO2).
CEO of A.S. Watson (Asia & Europe) Malina Ngai mengatakan, memerangi perubahan iklim adalah prioritas utama pihaknya saat ini. Watsons sekarang mempercepat upayanya dalam mengatasi tantangan lingkungan dan berinvestasi dalam solusi berbasis alam dan proyek kompensasi karbon.
"Sebagai peritel kesehatan dan kecantikan terkemuka, bersama dengan pelanggan kami, kami adalah kekuatan besar untuk kebaikan dan memainkan peran penting dalam membuat perubahan yang berdampak pada planet kita," katanya.
Baca juga : Hero Supermarket Hadirkan Telur Bebas Kandang (Cage-free Eggs)
Sustainable Choices adalah skema yang memberdayakan pelanggan untuk melakukan perubahan perilaku menuju gaya hidup berkelanjutan.
Produk yang memenuhi syarat sebagai Sustainable Choices harus memenuhi kriteria tertentu, seperti dibuat dengan bahan atau bahan yang lebih baik, menggunakan kemasan yang lebih baik, menawarkan kemasan isi ulang, menampilkan komponen yang dapat digunakan kembali atau diganti yang mempromosikan lebih sedikit sampah.
Baca juga : Momen Ramandan, Guardian Berbagi Keceriaan Melalui Kampanye Kesehatan
Watsons kini menawarkan lebih dari 8.000 produk Sustainable Choices secara global. Di Indonesia, ada 715 produk tersedia mulai dari skin care hingga shampoo, baik di toko maupun online.
Bekerja sama dengan ClimatePartner, Watsons akan meluncurkan proyek kompensasi karbon pada Juli yang akan mengimbangi emisi karbon dari tujuh produk Sustainable Choices.
Emisi karbon dari produk ini telah diukur dengan menghitung emisi dari proses pengkajian terhadap lingkungan ditambah akhir masa pakainya, dan kemudian emisi yang tersisa akan diimbangi melalui proyek berbasis alam yang diverifikasi secara independen untuk dampak sosial dan lingkungannya oleh TÜV Austria, spesialis audit lingkungan yang diakui secara internasional.
Tiga dari tujuh produk Sustainable Choices tersebut dan tersedia di Watsons Indonesia yaitu Naturals by Watsons Aloe Vera Shampoo, Watsons Antibacterial Cleansing Wipes, dan Watsons Bamboo Toothbrush
Pelanggan dapat mengidentifikasi produk kompensasi karbon oleh Label Bersertifikat ClimatePartner dengan kode respon cepat (QR Code) untuk mengetahui lebih banyak tentang proyek yang didukung.kompensasi karbon.
Sebagai bagian dari proyek kompensasi karbon untuk melawan perubahan iklim, Watsons mendukung inisiatif Perlindungan Hutan ClimatePartner di Rimba Raya, Indonesia.
Melalui reboisasi di kawasan terdegradasi, hutan yang dipulihkan, stok karbon ditingkatkan, dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan ditingkatkan. Selain itu, habitat alami orangutan Kalimantan yang terancam punah dilestarikan karena Cagar Keanekaragaman Hayati Rimba Raya merupakan rumah bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
Proyek kompensasi karbon ini adalah komitmen keberlanjutan A.S. Watson di atas pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang telah diperiksa dan divalidasi oleh Science Based Targets Initiative (SBTi).
Target pengurangan emisi GRK A.S. Watson meliputi tiga target. Pertama, mengurangi emisi GRK Cakupan 1 dan 2 sebesar 50,4% pada 2030 dari tahun dasar 2018.
Kedua, mengurangi Emisi GRK Cakupan 3 dari barang dan jasa yang dibeli, transportasi dan distribusi hulu, dan penggunaan produk yang dijual sebesar 58% per nilai tambah dolar Hong Kong pada 2030 dari tahun dasar 2018.
Ketiga, menjanjikan bahwa 33% pemasoknya dengan emisi yang mencakup barang dan jasa yang dibeli, transportasi dan distribusi hulu akan memiliki target berbasis sains (SBT) pada tahun 2027
“Watsons memahami bahwa tanggung jawabnya lebih dari sekadar peritel kesehatan dan kecantikan. Kami berdedikasi untuk memberi contoh dalam memerangi perubahan iklim. Setiap orang memainkan peran penting dalam membuat perbedaan yang berarti, dan bersama-sama dapat membuat dampak yang besar. Dengan merangkul tujuan sosial kami of ‘Look Good. Do Good. Feel Great.’, Watsons akan terus menginspirasi pelanggan untuk bergabung bersama kami dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," pungkas Ngai. (RO/Z-5)
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat menjadi sinergitas dalam pembelajaran pendidikan vokasi dengan kebutuhan di industri, terutama industri ritel.
Permendag Nomor 8 Tahun 2024 dinilai membuat kekhawatiran pada sektor ritel brand global yang masuk Indonesia secara resmi.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan peraturan dari pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan impor ilegal.
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) secara tegas menolak pasal tembakau dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan.
CSAP perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, barang konsumen, dan kimia, serta jaringan ritel modern, mencatat pendapatan sebesar Rp16,45 triliun pada 2023.
Indoritel terus melakukan ekspansi pada entitas anak (FiberStar) dan entitas asosiasi (Indomaret, FAST, dan ROTI).
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved