Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MODEST fashion semakin diminati banyak kalangan di Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan Nada Puspita dengan membuka butik terbarunya di Summarecon Bekasi, Jawa Barat.
Gerai di Bekasi menjadi yang keempat dibuka oleh Nada Puspita pada tahun ini. Sebelumnya, jenama fesyen yang berdiri sejak 2015 itu, telah membuka gerai butik di Batam, Medan, dan Surabaya pada tahun ini.
“Senang dan bersyukur atas pembukaan offline store di Bekasi ini, yang juga merupakan bentuk usaha brand Nada Puspita agar terasa semakin dekat dengan masyarakat, khususnya komunitas NPWoman di Bekasi, yang mungkin perlu memakan banyak waktu jika harus ke toko Nada Puspita di Jakarta,” ujar Indah Nada Puspita, Founder Nada Puspita.
Baca juga : Modest Fashion Makin Diminati, RiaMiranda Perluas Jaringan Toko di Cibubur
Koleksi fesyen muslim Nada Puspita didominasi oleh busana dengan warna-warna pastel, memiliki karakteristik busana yang simple, elegan dan feminim. Nada Puspita juga menghadirkan busana muslim dengan gaya modern dan trendi, sehingga menciptakan tampilan yang berbeda dan menarik.
Tak hanya scarves, Nada Puspita juga mengeluarkan beragam produk fashion lainnya, mulai dari modest apparel, yang kini menjadi lini produk utama Nada Puspita, hingga fashion essentials dan aksesoris seperti tas, sepatu, dan bros.
Baca juga : Ramadan Runway 2023 Turut Perkuat Ekosistem Fesyen Muslim Indonesia
Untuk mewujudkan butiknya itu, Nada Puspita melakukan kolaborasi dalam pembangunan toko dengan PT Warna Modern Indonesia (WMI). Perusahaan yang bergerak di bidang offline business itu berfungsi sebagai sarana kurasi label lokal untuk diekspos ke khalayak yang lebih besar baik skala lokal maupun pasar internasional.
“Terima kasih telah memilih WMI untuk bekerja sama, WMI akan terus mensupport brand-brand lokal untuk terus maju dan berkembang khususnya di industri fesyen muslim. Label lokal ini sekarang sudah bertumbuh, jadi target kita untuk saat ini membawa brand lokal ke audiens yang lebih luas,” ujar Bima Laga, CEO dan Founder WMI.
Pembukaan toko baru itu juga diharapkan menjadi sinyal baik bagi WMI dan para brand lokal untuk dapat membuka lebih banyak lagi toko offline di kota-kota lain.
Selektif brand yang WMI dukung dan kerja sama sampai saat ini sudah ada tujuh brand lokal, beberapa diantaranya adalah RiaMiranda, merché, Cotton Ink, Nada Puspita, Hijup, Kami, hingga sepatu lokal Brodo. (RO/Z-5)
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Menciptakan keunggulan khas dan menjaga kualitas secara detail wajib dilakukan agar usaha fesyen premium dapat terus berkembang.
Ernesto Abram juga mengaku ide dalam membuat karyanya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.
Lebih dari 100 merek produk kecantikan dan fesyen mengikuti kegiatan. Be On Fest yang digelar tiga hari pada 26-28 Juli di Trans Convention Center Bandung
Zendaya tampil menawan dalam gaun hitam Louis Vuitton di Prelude to the Olympics 2024 di Fondation Louis Vuitton, Paris, pada 25 Juli.
Untuk tampilan formal, Teuku Wisnu sering mengandalkan koleksi merek fesyen muslim lokal, Makhtab. Menurut dia, kualitasnya tak kalah dari produk brand ternama luar negeri.
Koleksi busana muslim ini dirancang dengan desain bermotif yang terisnpirasi dari bunga peoni yang melambangkan keanggunan dan motif tepi geometris yang mempunyai vibes oriental.
Banyak desainer fesyen berlomba-lomba menghadirkan busana muslim terbaik untuk wanita. Fesyen Desainer Vivi Mar'i Zubedi dengan merek Vivi Zubedi, Brand no Brand hingga terbaru Mayyech.
Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk mengunjungi beberapa rumah produksi kain di Banda Aceh
Renda itu tampil dalam ragam motif dan intensitas, ada yang tampak seperti jaring halus saja namun ada pula dengan pola bunga besar dengan mata lubang yang besar.
Banyak merek fesyen lokal yang punya potensi besar. Namun, mereka kadang masih terkendala dalam memperluas jangkauan pasar. Kolaborasi dengan investor bisa jadi solusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved