Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Stres dapat berdampak secara langsung pada kesehatan fisik seseorang. Baik dalam jangka pandek maupun jangka panjang. Salah satu gejala pada tubuh yang sering muncul akibat stres adalah sakit kepala.
Sakit kepala memiliki beberapa jenis dengan gejala yang berbeda. Gejalanya bisa muncul dalam waktu singkat hingga berhari-hari. Jenis-jenis sakit kepala itu bisa muncul karena stres yang disadari ataupun tidak disadari. Ketika sakit kepala muncul, orang yang tengah stres dapat sekain terpuruk dan kesulitan untuk beraktivitas.
Nah, kalau Anda kerap mengalami beberapa gejala sakit kepala seperti di bawah ini, bisa jadi penyebabnya akibat stres dan kelelahan. Berikut ini jenis-jenisnya.
Baca juga: Ingin Awet Muda? Ini Resepnya
1. Sakit kepala tegang (tension headache)
Mengutip Healthline.com, tension headache adalah jenis sakit kepala yang paling umum dan biasanya terjadi akibat ketegangan otot pada kepala dan leher, dahi dan bahu, serta kulit kepala. Seseorang yang mengalami sakit kepala jenis ini mungkin akan merasakan sensasi tumpul dan sakit di seluruh kepala. Rasanya tidak berdenyut dan stres adalah pemicunya.
Baca juga: Sering Mendadak Lupa atau Susah Fokus? Coba 5 Kiat untuk Brain Fog Ini
2. Migrain
Migrain merupakan jenis sakit kepala yang parah. Ini dapat disertai gejala seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Migrain kemungkinan besar akan bertambah parah akibat aktivitas fisik, cahaya, suara, atau bau. Ini bisa berlangsung setidaknya empat jam hingga berhari-hari.
3. Sakit kepala kluster (cluster headache)
Mengutip Cleveland Clinic, sakit kepala cluster merupakan jenis sakit kepala yang sangat menyakitkan dan sering terjadi pada satu sisi kepala. Sakit kepala ini tergolong sangat parah, bahkan lebih dari migrain. Cenderung berlangsung 30 sampai 45 menit dan Anda mungkin mengalami hingga delapan sakit kepala ini dalam waktu 24 jam. Ini juga bisa terjadi selama beberapa pekan hingga bulan.
4. Sakit kepala harian kronis (chronic daily headache)
Ini jenis sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus selama lebih dari 15 hari dalam sebulan hingga selama lebih dari tiga bulan. Mengutip Mayo Clinic, sakit kepala harian kronis yang sebenarnya tidak disebabkan oleh kondisi lain. Ada sakit kepala harian kronis jangka pendek dan jangka panjang. Sakit kepalanya dapat berlangsung lama berlangsung lebih dari empat jam.
5. Sakit kepala rebound (rebound headache)
Rebound headache adalah jenis sakit kepala yang disebabkan penggunaan obat penghilang rasa sakit secara berlebihan dan berkelanjutan. Anda mungkin lebih rentan terhadap sakit kepala jenis ini jika sering menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas atau OTC, seperti parasetamol, ibuprofen, aspirin dan naproxen.
Itulah beberapa jenis sakit kepala yang paling sering muncul ketika tubuh tengah mengalami stres.
(Z-9)
Berdasarkan studi Global Burden of Disease 2019, migrain menempati urutan nomor dua sebagai penyakit penyebab disabilitas tertinggi di dunia baik bagi pria maupun wanita.
Migrain bukan suatu penyakit kepala biasa atau nyeri kepala seperti vertigo dan lainnya.
Jamie Foxx mengaku selama 20 hari menderita penyakit misterius, dirinya tidak ingat apapun.
Migrain merupakan jenis sakit kepala yang terasa seperti berdenyut dan umumnya terjadi hanya pada satu sisi kepala.
Bagi pekerja yang menderita migrain disarankan untuk selalu menyediakan obat darurat yang dapat meredakan nyeri kepala.
MIGRAIN menjadi salah satu penyakit yang sering kali dianggap enteng. Padahal, penyakit ini disebut sebagai disabilitas tak terlihat dan seperti fenomena gunung es.
Migrain tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja perempuan.
Migrain, kondisi yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari, ternyata lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan pria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved