Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Harim Priyono mengatakan gangguan keseimbangan ringan serta bunyi denging wajar terjadi usai pemasangan implan koklea (alat bantu dengar elektronik) pada orang dewasa.
"Untuk dewasa, harus diinformasikan bahwa setelah operasi, jika ada gangguan keseimbangan ringan itu adalah hal yang wajar, termasuk bunyi denging," kata Harim, dikutip Senin (20/3).
Menurut Harim, hal tersebut terjadi sebab operasi implantasi koklea akan membuka koklea atau rumah siput yang berada di bagian dalam telinga. Koklea sendiri merupakan organ yang sangat sensitif.
Baca juga: Ingin Pasang Implan Koklea? Ini Waktu Terbaik Menurut Dokter THT
Di samping itu, setelah melakukan operasi implantasi koklea, Harim mengatakan orang dewasa juga akan merasakan nyeri.
Tapi nyerinya bukan berarti nyeri yang sulit diatasi," imbuhnya.
Sementara pada pasien anak-anak, Harim mengatakan operasi implantasi koklea justru hampir tidak menimbulkan keluhan apapun termasuk denging dan gangguan keseimbangan. Bahkan, anak tidak menangis atau rewel akibat sakit.
Baca juga: Ini Faktor Risiko Gangguan Pendengaran pada Anak
"Pada anak-anak, keluhan setelah operasi boleh dibilang tidak ada. Kami berikan obat antinyeri yang ringan misalnya pagi ini jam 8, lalu jam 12 dia sudah bisa main lagi seperti normal," katanya.
Harim pun memastikan operasi implantasi koklea merupakan operasi ringan sehingga sangat aman dilakukan. Luka operasinya cukup kecil yakni sekitar 4 cm di belakang daun telinga dan tidak perlu melakukan pengangkatan jahitan.
Saat persiapan operasi pemasangan implan koklea, Harim mengatakan ada dua tahapan yang harus dilalui, yakni kandidasi fungsi pendengaran dan kandidasi operasi.
"Kandidasi fungsi pendengaran itu maksudnya apakah pasien itu memang merupakan kandidat implantasi koklea. Setelah itu kandidasi operasi, paling awal itu dilakukan CT Scan dan MRI," kata Harim.
Setelah itu, lanjut Harim, barulah pasien melakukan persiapan operasi pada umumnya. Bedanya pada implantasi koklea, pasien akan diminta melakukan vaksinasi meningitis. Kemudian satu hari sebelum operasi, pasien melakukan pemeriksaan laboratorium secara menyeluruh.
Alat implan koklea sendiri, menurut Harim, terdiri atas dua komponen yakni komponen internal yang ditanamkan di bawah kulit bagian belakang telinga dan komponen eksternal yang diletakkan di belakang telinga.
Dokter spesialis THT Semiramis Zizlavsky dari rumah sakit yang sama menambahkan, kedua komponen tersebut harus dirawat dengan baik agar tidak rusak.
Komponen eksternal misalnya, meski dirancang agar tahan terhadap kelembapan, tetap harus diperhatikan agar tidak terlalu banyak terpapar keringat guna menghindari jamur.
"Keringat itu mengganggu, bisa jamuran. Jadi harus benar-benar dijaga supaya jangan lembap, jangan sampai kena jamur," kata dokter yang akrab disapa Mira itu.
Ia menambahkan, pastikan juga agar kabelnya tidak sering ditarik.
Sedangkan untuk komponen internal, Mira mengatakan pastikan tidak terkena benturan fisik yang berat yang dapat memungkinkan kerusakan pada komponen. (Ant/Z-1)
Remaja yang kerap menggunakan earphone saat mendengarkan musik dengan frekuensi suara tinggi sudah mengalami penurunan kemampuan pendengaran.
Telinga sakit merupakan keluhan yang umum dialami banyak orang, dari anak-anak hingga dewasa. Rasa sakit ini dapat berkisar dari ringan hingga parah
Semakin kencang suaranya, semakin lama kita memakai headset atau earphone, juga semakin meningkatkan risiko gangguan pendengaran atau tuli pada telinga kita.
Tanda-tanda gangguan pendengaran pada anak dapat dikatakan tidak mudah dikenali karena berkaitan dengan respon anak menanggapi suatu hal.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa 65% penyandang disabilitas di dunia disebabkan oleh faktor gangguan pendengaran.
PENCEGAHAN gangguan telinga sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir. Bayi bisa dilakukan pemeriksaan setelah 24 -48 jam setelah dilahirkan.
Implan koklea merupakan prosedur penanaman alat bantu dengar melalui tindakan operasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved