Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Semiramis Zizlavsky mengatakan waktu terbaik untuk memasang implan koklea adalah tergantung dari permasalahan pendengaran yang dialami pasien.
"Kita lihat dulu permasalahannya, apakah tuli sejak lahir atau dia sebelumnya sudah bisa ngomong dan saat dewasa baru (pendengarannya) hilang," kata dokter yang akrab disapa Mira itu, dikutip Jumat (17/3).
Implan koklea merupakan prosedur penanaman alat bantu dengar melalui tindakan operasi.
Baca juga: Ini Faktor Risiko Gangguan Pendengaran pada Anak
Berbeda dengan alat bantu dengar konvensional yang berfungsi untuk mengeraskan suara, implan koklea berfungsi menggantikan fungsi koklea atau rumah siput untuk mengubah suara menjadi energi listrik yang kemudian distimulasikan ke saraf pendengaran.
Menurut Mira, jika pasien tuli sejak lahir, implan koklea sebaiknya dipasang sesegera mungkin sebelum anak berusia dua tahun.
"Kalau sejak lahir, kita maunya secepat mungkin. Paling bagus di bawah dua tahun, bahkan kita pernah lakukan ke pasien paling muda itu 11 bulan," jelas Mira.
Baca juga: Kemenkes: Kasus Gangguan Pendengaran Sebenarnya Bisa Dicegah
Ia menambahkan, implan koklea yang dilakukan sesegera mungkin pada anak akan memberikan manfaat yang baik dalam pendengaran hingga perkembangan bicara anak.
"Kalau sudah tujuh tahun misalnya, hasilnya tentu tidak sebagus kalau ditangani sejak masih kecil, kecuali kalau sejak awal itu dibantu alat bantu dengar sehingga dia sudah punya modal (pendengaran)," katanya.
Sedangkan jika pasien pernah memiliki fungsi pendengaran yang normal lalu tiba-tiba kehilangan fungsi tersebut alias tuli mendadak, dokter spesialis THT Harim Priyono, yang berpraktik di rumah sakit yang sama menganjurkan untuk melakukan implan koklea enam bulan setelah dideteksi tuli.
"Tuli mendadak dianjurkan enam bulan setelah dideteksi. Kalau setelah bertahun-tahun, tentu akan menjadi tantangan tersendiri (untuk keberhasilannya)," katanya.
Harim menjelaskan, keberhasilan fungsi pendengaran setelah memasang implan koklea disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor modal atau residual hearing, yakni besaran suara yang bisa didengarkan oleh pasien. Semakin baik modalnya, hasil implan koklea pun semakin baik.
Kedua, durasi atau lamanya mengalami ketulian total. Semakin lama pasien mengalami ketulian total, semakin sulit mengembalikan fungsi pendengaran seperti semula.
"Saya pernah punya pasien mengalami ketulian total sekitar tiga tahun. Ketika dipasang, dia seperti belajar dari awal lagi untuk mengenali kata-kata yang dia dengar. Tapi kalau tuli mendadak hari ini, kemudian 2-3 bulan lakukan implantasi koklea, dia bisa langsung berinteraksi dua arah," pungkas Harim. (Ant/Z-1)
Kelainan bibir dan langit-langit atau bibir sumbing dan celah lelangit adalah kelainan akibat jaringan bibir atau langit-langit mulut yang tidak menyatu sempurna.
Biasanya pilek alergi terjadi lebih dari satu minggu atau bahkan berbulan-bulan sedangkan untuk selesma biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat, 7-10 hari.
Ketika terjadi pergerakan otot wajah, cairan yang terdapat pada kulit telinga akan membantu mengeluarkan kotoran
Radang amandel atau tonsilitis hanya bisa terjadi apabila seseorang atau pasien terpapar virus atau kuman sehingga akhirnya terjadi peradangan di dalam tubuh.
Pada kasus tonsilitis menjadi mutlak dilakukan operasi ketika tonsil membesar, sehingga menyebabkan kesulitan menelan pada pasien, mengganggu saat tidur, atau tumor.
Di saat masyarakat dunia memperingati Hari Kanker Sedunia, saya hanya ingin ikut berpartisipasi, "Bersama-sama, kita menantang mereka yang berkuasa."
Remaja yang kerap menggunakan earphone saat mendengarkan musik dengan frekuensi suara tinggi sudah mengalami penurunan kemampuan pendengaran.
Telinga sakit merupakan keluhan yang umum dialami banyak orang, dari anak-anak hingga dewasa. Rasa sakit ini dapat berkisar dari ringan hingga parah
Semakin kencang suaranya, semakin lama kita memakai headset atau earphone, juga semakin meningkatkan risiko gangguan pendengaran atau tuli pada telinga kita.
Tanda-tanda gangguan pendengaran pada anak dapat dikatakan tidak mudah dikenali karena berkaitan dengan respon anak menanggapi suatu hal.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa 65% penyandang disabilitas di dunia disebabkan oleh faktor gangguan pendengaran.
PENCEGAHAN gangguan telinga sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir. Bayi bisa dilakukan pemeriksaan setelah 24 -48 jam setelah dilahirkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved