Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BULAN Syaban telah datang sebagai penanda akan datangnya bulan Ramadan. Ada yang bilang puasa di bulan Syaban dianjurkan, tapi ada pula pendapat sebaliknya. Mana yang benar?
Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), dua pendapat tersebut memang ada merujuk pada hadis Rasulullah SAW.
Pendapat pertama datang dari hadis yang mengisahkan di mana apabila telah datang bulan Syaban, Rasulullah hampir setiap hari berpuasa.
Baca juga : Besok Malam Nisfu Syaban, Yuk Simak Keutamaannya
Dari Abu Salamah ia berkata, saya pernah bertanya kepada Aisyah Ra tentang puasa Rasulullah SAW, maka ia pun berkata, ‘Rasulullah SAW sering berpuasa hingga kami mengira bahwa beliau akan puasa seterusnya. Dan beliau sering berbuka (tidak puasa) sehingga kami mengira beliau tidak puasa terus-menerus. Dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa terus sebulan penuh kecuali Ramadan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya di bulan Syaban. Beliau berpuasa pada bulan Syaban hingga sisa harinya tinggal sedikit.” (HR. Muslim)
Berdasarkan hadis di atas, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa hendaknya kita tidak boleh melewatkan satu bulan pun tanpa berpuasa sama sekali.
Hadis tadi juga menunjukkan Rasulullah sering berpuasa di bulan Syaban, hanya sedikit hari yang dilalui oleh Nabi SAW di bulan Syaban tanpa berpuasa. Hikmah di balik puasa Rasul di bulan Syaban karena amalan hamba selama setahun penuh diangkat di bulan ini. (An-Nawawi, al-Minhaj Syarh Sahih Muslim bin Hajjaj, juz 8 hlm. 37)
Baca juga : 10 Sunah dalam Puasa Menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani
Namun, di sisi lain terdapat hadis Nabi SAW yang menyatakan tidak boleh berpuasa ketika memasuki paruh kedua bulan Syaban yakni dari tanggal 16 sampai akhir.
Dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila telah memasuki paruh kedua bulan Syaban, maka kalian tidak boleh berpuasa!” (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad)
Kebanyakan ulama madzhab Syafi’i dengan adanya hadis ini menghukumi haram puasa di separuh akhir bulan Syaban yakni dari tanggal 16 sampai akhir. Tapi, keharaman tersebut tidak berlaku di beberapa kondisi.
Baca juga : Doa Menyambut Ramadan, Baca ini Sesuai Sunnah Rasulullah
Setidaknya ada tiga situasi di mana puasa di paruh kedua bulan Syaban hukumnya boleh.
Pertama, puasa di separuh akhir bulan Syaban dibarengi dengan puasa di hari sebelumnya. Jadi, bila seseorang berpuasa sejak tanggal 15 kemudian lanjut ke tanggal 16, 17 sampai akhir bulan Syaban, maka itu tidak haram.
Kedua, bila puasa di paruh kedua bulan Syaban sesuai dengan jadwal puasa seseorang yang memang sudah terbiasa berpuasa di hari itu. Misalnya orang yang terbiasa puasa hari Senin dan Kamis tetap boleh melaksanakannya walau hari Senin dan Kamis itu memasuki separuh akhir bulan Syaban.
Baca juga : Kapan Malam Nisfu Syaban 2024? Catat Tanggalnya
Ketiga, bila puasa yang dilaksanakan adalah puasa nadzar, qadla, atau kafarat. Jadi, terutama untuk perempuan, boleh hukumnya berpuasa di paruh kedua bulan Syaban bila puasa tersebut adalah ganti atau qadla dari puasa Ramadan. (Abu Bakar Syatha ad-Dimiyati, I’anatut Thalibin, juz 2, hlm. 309).
Nawaitu sauma ghadin 'an adaa'i sunnati Sya' bana lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah Ta'aala."
Selain berpuasa, kamu juga bisa melakukan amalan-amalan lain untuk mendapatkan kemuliaan di bulan Syaban, seperti melakukan sholat sunnah, membaca Al quran, berzikir, berdoa dan memohon ampunan, dan juga membaca surat yasin sebanyak tiga kali.
Semua amalan baik membaca niat puasa Nisfu Syaban hingga amalan tambahan lainnya pada Nisfu Syaban semata-mata adalah wujud ketaatan umat muslim kepada Allah SWT maupun tuntunan Rasulullah SAW. (H-2)
Baca juga : 3 Doa Berbuka Puasa yang Umum dan Boleh Dilafalkan oleh Umat Muslim, Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Imam An Nawawi menyebut puasa sembilan hari sebelum Hari Raya Iduladha termasuk amalan paling utama. Puasa tersebut termasuk puasa Tarwiyah 8 Zulhijah dan puasa Arafah pada 9 Zulhijah.
Ada salah satu masalah dalam menggabungkan puasa qadha Ramadan yang berstatus wajib dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Berikut penjelasan para ulama.
Kita bisa melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut maupun terpisah. Namun, lebih dianjurkan untuk melakukannya secara berturut-turut.
Keutamaan puasa Syawal yaitu mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yaitu seperti menjalankan puasa selama setahun.
Niat puasa harus dilakukan di malam hari, yaitu antara terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Jika niat dilaksanakan di luar waktu tersebut, hukumnya tidak sah.
Dalam syariat Islam, diperbolehkan para pekerja berat untuk tidak berpuasa Ramadan. Bagaimanakah duduk perkaranya?
Terdapat lima malam yang tidak ditolak doanya. Malam Nisfu Syaban termasuk di dalamnya.
Dalam kitab Ma Dza fi Sya'ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan seorang muslim yang terjadi pada bulan Sya'ban.
MULAI malam ini, umat Islam Indonesia telah memasuki bulan Rajab 1445 H. Umat Islam disunnahkan untuk memanjatkan doa yang pernah dilangitkan Rasulullah saw saat memasuki bulan ketujuh ini.
Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Bogor menggelar Tabligh Akbar dan Festival Sya'ban 1444 H pada Rabu (15/3) sampai Minggu (19/3).
Salah satu amalan dalam malam nisfu Syaban yaitu membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Bagaimanakah hukumnya menurut ulama?
Diceritakan satu ketika Nabi Isa alaihissalam melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan, ia melihat gunung yang tinggi. Ia pun ingin mendakinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved