Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cerita Tiga Penjual Sisir di Kompleks Biara Shaolin, Berhasilkah?

Mediaindonesia.com
18/1/2023 17:58
Cerita Tiga Penjual Sisir di Kompleks Biara Shaolin, Berhasilkah?
Ilustrasi.(Antara/Yusuf Nugroho.)

SUATU perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual baru. Tesnya unik, yaitu menjual sisir di kompleks biara Shaolin.

Tentu saja ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul. Karena mereka tidak berambut tentu tidak membutuhkan sisir.

Kesulitan itu membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itu pun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya.

Namun tidak dengan calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir di kompleks biara itu.

Bagaimana caranya? Ia tidak menawarkan kepada biksu, tetapi kepada para turis yang mengunjungi kompleks itu. Maklum, angin di sana memang besar sehingga membuat rambut menjadi awut-awutan.

Lantas bagaimana dengan calon ketiga? Ternyata ia berhasil menjual 500 sisir! Wow!

Apa taktik rahasianya? Ternyata dia menemui kepala biara. Ia meyakinkan bahwa sisir ini bisa menjadi suvenir bagus untuk kompleks biara tersebut.

Kepala biara dapat membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya suvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju.

Apa hikmah dari kisah itu? Calon pertama gagal karena pasrah dengan keadaan. Ia tidak berpikir mencari solusi dan berjualan seadanya.

Baca juga: Pesan Ayah kepada Dua Anaknya agar Sukses tetapi Hasil Berbeda

Sedangkan calon kedua sudah berpikir lebih maju. Ia mengerti fungsi sisir dan paham orang-orang yang membutuhkannya.

Calon ketiga bisa sukses, karena mampu berpikir di luar kelaziman (out of the box). Dia mampu membaca keadaan sekitar, sehingga tempat yang seharusnya tidak membutuhkan sisir, justru malah akan seakan membutuhkan sisir. 

Menjual bukan hanya menukar barang/jasa dengan uang. Namun menjual juga seni membaca keadaan dan membuatnya dari yang tadinya baik-baik saja menjadikan seakan membutuhkan sesuatu. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya