Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH terus mendorong capaian vaksinasi covid-19. Sebanyak 22.105.307 remaja usia 12 hingga 17 tahun telah menerima vaksin dosis lengkap per Senin (17/10)
“Jumlah itu setara 82,77 persen dari target 26.705.490 remaja,” tulis keterangan di laman vaksin.kemkes.go.id.
Sebanyak 25.643.114 remaja telah menerima vaksin dosis pertama. Jumlah itu sama dengan 96,02 persen dari target vaksinasi remaja.
Sementara itu, pemerintah menargetkan 21.553.118 lansia menerima vaksin covid-19. Sebanyak 69,22 persen di antaranya tuntas divaksinasi. “Jumlahnya 14.920.109 orang,” tulis data tersebut.
Lansia penerima dosis vaksin pertama mencapai lebih dari 85 persen. Tepatnya, yakni 18.434,081 orang. Jumlah itu ssetara 85,53 persen dari target penerima lansia.
Selanjutnya, 17.532.887 anak usia 6 hingga 11 tahun rampung divaksinasi. Angka itu setara dengan 66,41 persen dari target 26.400.300 anak.
“Kemudian 21.169.152 anak telah menerima vaksinasi dosis satu atau setara 80,19 persen,” tulis data itu. (OL-8)
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved