Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) kembali menyelenggarakan Annual International Conference (AIC). Tahun 2022 menjadi tahun ke 12 kegiatan tersebut dilaksanakan, yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood dan ICT pada, Rabu (12/10) hingga Kamis (13/10).
Ketua Panitia AIC ke 12, Haekal Azief Haridhi, S.Kel., M.Sc., Ph.D mengatakan, AIC adalah agenda tahunan USK di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK. Para peneliti yang hadir berasal dari berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri.
Pihaknya menerima 237 artikel dan abstrak dari tiga track, yaitu Sciences Engineering, Social Sciences, Environmental and Life Sciences, yang ditulis oleh lebih dari 500 orang.
"Tahun ini AIC terasa sangat spesial karena kembali dilaksanakan secara hybrid (tatap muka dan daring). Dua tahun terakhir kegiatan tatap muka tidak bisa dilakukan karena pandemi Covid-19. Dari sekian banyak artikel yang masuk, kami memilih 130 judul artikel dan abstrak yang memenuhi
kualifikasi," kata Haekal.
AIC ke 12 mengusung tema "Strengthening Research Collaboration and Innovation Toward World Class University for Establishing Smart Society". Tema ini sengaja dipilih dalam rangka mewujudkan cita-cita USK menjadi universitas berkelas dunia (world class university).
"Sengaja diangkat tema tersebut karena sejalan dengan cita-cita USK mewujudkan kampus bertaraf internasional, harus berkolaborasi untuk menghasilkan riset, produk inovasi, dan kegiatan yang mampu memberikan dampak positif pada level internasional atau global," jelasnya.
Sementara Ketua LPPM USK, Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si, M.Tech mengungkapkan, AIC tahun 2012 menghadirkan enam keynote speaker, yaitu Prof. Dr. Mathias Ulbrich (Lehrstuhl Technische Chemie II Universitas Duisburg-Essen), Dr. Abul Kalam Azad, Universiti Brunei Darussalam (UBD), Brunei Darussalam dan Dr. Handito Joewono (Director of Export School, Indonesia).
Kemudian ada Prof. Dr. Rashid Sumaila (University of British Columbia, Canada), Dr. Martin Wilkes (University of Essex, United Kingdom) serta Assoc. Prof. Davin H.E. Setiamarga, Ph.D (Technocenter for Regional Research Collaboration National Institute of Technology, Wakayama College, Japan).
Kehadiran para pakar dunia dalam bidangnya itu diharapkan dapat menjadi jembatan kolaborasi dan bagian dari transfer pengetahuan kepada peneliti di Indonesia secara umum dan USK secara khusus.
"AIC menjadi salah satu kegiatan unggulan LPPM untuk dapat terus menghubungkan peneliti USK dengan para pakar lintas kampus internasional, sekaligus upaya menjaga dan membuka jejaring akademik di tingkat global," sebut Prof Taufik.
Di hari kedua, AIC akan melakukan paralel sesi di ICT Building USK. Menghadirkan tiga invited speakers, seperti Dimas B.E Dharmowijoyo, PHD (Universiti Teknologi PETRONAS, Malaysia), Rezzy Eko Caraka, PhD (National Research and Innovation Agency; BRIN) dan Dr. Eng. Sapto Andriyono, SPi, MT (Department of Marine, Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Airlangga).
Sementara itu, Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan yang membuka AIC 2022 melalui video conference mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya kegiatan ilmiah tersebut, yang menghadirkan dengan peneliti dari dalam dan luar negeri, diantaranya Malaysia, Brunei
Darussalam, Jepang, United Kingdom, dan Kanada.
"Selamat dan sukses untuk AIC ke 12 USK. Kolaborasi antar pakar dengan berbagai latar belakang, serta ragam universitas dunia, menjadi keniscayaan dalam mewujudkan USK sebagai world class university," kata Prof. Marwan.
Rektor menyampaikan, dari beberapa kampus yang hadir dengan penelitiannya, diantaranya berasal dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Australia hingga Kanada dan sebagainya.
"Terimakasih untuk panitia, yang sudah luar biasa bekerja keras. Sehingga AIC 2022 berlangsung sukses dan berhasil," tambah Rektor. (OL-13)
Baca Juga: Program Green Pharmacy, ITB Jadi Mitra Pemerintah untuk Riset Farmasi dan Kesehatan
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
Hanya 2 dari 10 perempuan yang bekerja sebagai profesional, dan hanya 3 dari 10 perempuan yang memilih karier sebagai peneliti.
BRIN menggelar RD20 Summer School 2024 untuk mengumpulkan peneliti muda dari negara-negara G20 dalam mengeksplorasi isu terkait transisi energi dan upaya dekarbonisasi.
PENELITI Finlandia mengembangkan teknologi yang memungkinkan komputer memahami emosi manusia guna meningkatkan interaksi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Produksi segarnya bisa mencapai 50-60 kilogram per meter persegi ubinan. Lebih besar dibanding rumput gajah lokal yang mencapai 30 kilogram per meter persegi ubinan
Para perempuan ini dinilai telah membawa dampak positif dan kemajuan di bidang kesehatan kulit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved