Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ekstensifikasi Jadi Upaya Meningkatkan Hasil Pertanian, Seperti Apa Sih?

Meilani Teniwut
08/9/2022 16:14
Ekstensifikasi Jadi Upaya Meningkatkan Hasil Pertanian, Seperti Apa Sih?
Ilustrasi: Petani menyiram tanaman bawang merah di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia paling banyak bekerja di sektor pertanian selama tahun 2022. Penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai atau sekitar 1,86 juta orang atau naik 29,96% secara year on year (YoY).

Itu artinya Indonesia memiliki tanah yang subur dan lahan pertanian yang cukup luas. Sebagai negara agraris, Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan hasil panen. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan ekstensifikasi pertanian.

Sebenarnya ada banyak cara untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di antaranya intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi, mekanisasi, hingga ekstensifikasi. Ekstensifikasi pertanian menjadi salah satu cara yang kerap ditempuh sebagai upaya meningkatkan produksi. 

Lalu apa yang dimaksud dengan ekstensifikasi dan juga cara ekstensifikasi pertanian yang sering dilakukan di Indonesia? berikut penjelasanya. 

1. Apa itu Ekstensifikasi 

Menurut KBBI, ekstensifikasi adalah perluasan. Dalam bidang pertanian, istilah tersebut merujuk pada perluasan areal pertanian ke wilayah yang belum dimanfaatkan manusia. 

Ekstensifikasi adalah bentuk dari cara untuk menigkatakan sebuah hasil produksi dengan cara melakukan penambahan dan juga perluasan dari faktor produksi yang akan digunakan. 

2. Ekstensifikasi Pertanian yang Sering Dilakukan di Indonesia

Ekstensifikasi pertanian bertujuan mengatasi kekurangan lahan produktif pertanian. Penambahan lahan diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi.

Baca juga: Kalteng Dukung Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan Rawa

Tidak sembarangan, perluasan dilakukan dengan memilih lahan yang memiliki potensi pertanian. Ada beberapa cara ekstensifikasi pertanian yang sering dilakukan di Indonesia, yakni sebagai berikut:

a. Pembukaan Hutan Baru

Cara ini dilakukan dengan membuka hutan yang masih tertutup dan mengubahnya menjadi lahan pertanian. Pembukaan hutan sebenarnya telah dilakukan oleh masyarakat terdahulu. Contohnya melalui cara bertani nomaden yang membuka hutan untuk ditanami sayur, buah, dan tanaman obat.

b.  Membuka Lahan Kering

Lahan kering merupakan tanah dengan kondisi tandus atau kurang subur karena kekurangan unsur hara. Namun bahan jenis ini bisa dimanfaatkan sebagai lahan baru untuk pertanian. Caranya dengan menanam tanaman yang meningkatkan kesuburan tanah, seperti kacang-kacangan. Tanah tandus juga bisa diberi air dan pupuk yang cukup agar menjadi lebih subur.

c.  Membuka Lahan Gambut

Lahan gambut biasanya terletak di wilayah rawa-rawa. Lahan gambut memiliki karakter basah karena tersusun dari timbunan sisa-sisa materi organik dari pohon maupun rumput. 

Dengan kondisi tersebut sebenarnya lahan gambut cocok untuk ditanami jenis sayuran seperti kangkung, genjer, selada air, hingga padi.

Selain meningkatkan produksi pertanian, ekstensifikasi juga memiliki dampak negatif pada lingkungan misalnya pemanasan global dan kerusakan ekosistem.

Tindakan membakar hutan untuk membuka lahan dapat menyebabkan punahnya flora dan fauna tertentu. Kualitas udara juga bisa memburuk akibat asap yang ditimbulkan dari pembakaran. 

Oleh karenanya, laksanakan ekstensifikasi pertanian dengan cara bijak dan sesuai dengan aturan pemerintah.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya